Minggu, 10 Agustus 2025

Pilpres 2024

5 Poin Penting dari Pertemuan 3 Jam Prabowo & Cak Imin: 'Deal' Politik hingga Pertemuan dengan Mega

Diungkapkan Prabowo, pembahasan dengan Cak Imin seputar situasi perpolitikan terkini, termasuk koalisi Gerindra dengan PKB. Apa saja poin menariknya?

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi rumah dinas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (9/7/2023). 

Namun, dia juga tak mempermasalahkan jika ada partai politik yang hendak beralih dari dirinya.

“Demokrasi demikian kalau ada yang menyatakan dukungan ya kita terima dengan baik. Ada yang mendukung, kemudian beralih, tiba-tiba tidak mendukung, ya tidak ada masalah,” kata Prabowo usai bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2023).

Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu berharap para pemimpin dapat bersaing secara sehat demi rakyat.

"Kita semua satu keluarga besar Nusantara, keluarga besar Indonesia. Kita laksanakan semuanya untuk kepentingan rakyat. Rakyat ingin melihat pemimpin-pemimpinnya arif, dewasa. Rakyat ingin melihat pemimpin-pemimpinnya bersaing dengan sejuk," ungkapnya.

Pengamat: Gerindra coba "kunci" PKB agar tidak alihkan dukungan

Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, beberapa elite Partai Gerindra yang menyebut Cak Imin sebagai bakal cawapres terkuat Prabowo sebagai bentuk kuncian bagi Gerindra agar PKB tidak geser ke poros lain.

“Saya kira itu sebagai bentuk kuncian politik kepada PKB supaya pertama PKB itu tidak bermanuver, kedua tentu saja supaya PKB itu tidak pindah ke poros lain, "Itu tujuan kenapa sejumlah elite Gerindra mengatakan sampai saat ini yang paling prioritas mendampingi Prabowo itu Cak Imin,” kata Adi dalam keterangannya dikutip Minggu (9/7/2023).

Ditambah lagi PKB yang memiliki basis suara yang besar yang menurut Adi hal itu menjadi daya tawar.

Sehingga, PKB yang kuat menginginkan Cak Imin maju Pilpres bisa mengajukan proposal kepada partai koalisi.

Adapun proposal itu yakni Cak Imin menjadi cawapres.

“Kedua PKB ini soal Cak Imin harga mati, itu yang terbaca sampai saat ini, bahwa siapapun yang menerima proposal PKB, Cak Imin sebagai cawapres maka disitulah pelabuhan politik PKB, tapi sebaliknya kalau proposal politik PKB yang menginginkan Cak Imin sebagai cawapres tidak diterima Gerindra, maka sangat mungkin PKB itu mencoba untuk cari poros lain yang mau menerima Muhaimin sebagai cawapres,” ujarnya.

Lantas, Adi mengambil contoh ketika santer Prabowo akan diduetkan dengan Ganjar Pranowo.

PKB saat itu menurutnya menunjukkan gestur akan geser ke poros lain jika duet Prabowo-Ganjar benar terjadi.

“Beberapa waktu lalu ketika Prabowo dikaitkan dengan nama-nama lain sempat misalnya ada isu Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo, elite PKB selalu mengatakan kalau itu terjadi maka koalisi PKB dengan Gerindra bubar jalan," ujarnya.

"PKB menegaskan kalau menang Cak Imin bukan cawapres Prabowo maka mereka akan mencari tempat lain, ini yang sepertinya tidak diinginkan oleh Gerindra, maka ada kuncian politik biar PKB tidak kemana-mana,” imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan