Pilpres 2024
Cerita Prabowo Tentang Tulisan di Sebuah Prasasti Buat Dirinya Berkeras Ingin Ikut Bangun Bangsa
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya di tahun 1978 saat baca tulisan di sebuah prasasti.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
"Tadi saya ingin ceritakan, demikian itu, saya lihat dengan mata saya sendiri honden en inlander verboden," kata dia.
"Jadi kalau ada yang tanya kenapa Prabowo begitu bertekad, begitu berhasrat, begitu keras kemauan dan kehendak untuk ikut membangun bangsa dan rakyatnya, itu sebabnya," sambung dia.
Ia mengatakan rasa cinta tanah air ada di hati semua kader dan simpatisan Partai Gerindra.
Di hati mereka, kata dia, pasti tidak akan rela bangsa Indonesia selalu diinjak-injak.
Mereka, kata Prabowo, di dalam benaknya pasti bercita-cita melihat Indonesia yang sejahtera, kuat, dan adil.
"Dalam hatimu kau pasti ingin anak-anakmu dapat pekerjaan yang baik, pendidikan yang baik, hidup terhormat yang tidak jadi kacung bangsa lain. Benar?" kata dia.
Ia lantas mengajak para simpatisan dan kader Partai Gerindra tidak menyimpan dendam karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, punya hati yang ramah, mendapatkan ajaran orang tua dan kiai-kiai dengan baik, serta mendapatkan ajaran agama yang baik.
"Walaupun kita dihina seperti itu, saya tidak mengajak kita untuk kembali membenci mereka, tidak," kata Prabowo.
"Alhamdulillah, sekarang pemimpin-pemimpin Belanda sadar. Apa yang mereka lakukan terhadap Bangsa kita. Rajanya sudah minta maaf. Lumayan minta maaf. Kekaayaan sudah diambil, dia minta maaf. Ya oke. Ya lumayan, minimal minta maaf," sambung dia.
Ia pun menyinggung langkah pemerintah Belanda untuk mengembalikan benda-benda bersejarah milik Indonesia.
Prabowo berharap tidak hanya sebagian benda-benda bersejarah milik Indonesia yang akan dikembalikan, melainkan seluruhnya.
"Tapi semua artefak yang mereka rampok dari kita semua mudah-mudahan dikembalikan," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.