Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Kubu Anies Baswedan Dinilai Telat Jika Majukan Tokoh NU di Jateng dan Jatim untuk Jadi Cawapres

Hanya saja kata Ujang, Koalisi Perubahan dinilai telat jika baru-baru ini ingin mendorong tokoh NU tersebut, termasuk dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin. Ia mengatakan, Koalisi Perubahan dinilai telat jika baru-baru ini ingin mendorong tokoh NU tersebut, termasuk dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyatakan, Koalisi Perubahan sejatinya memiliki beberapa nama figur tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang layak untuk didorong sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Hanya saja kata Ujang, Koalisi Perubahan dinilai telat jika baru-baru ini ingin mendorong tokoh NU tersebut, termasuk dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pernyataan Ujang itu sekaligus merespons soal sinyal tokoh NU sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menolak untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.

"Kalau sosok NU lain dari Jatim atau Jateng lain ya mungkin banyak, tapi kan sekarang sudah terlambat," kata Ujang saat dimintai tanggapannya, Minggu (23/7/2023).

Ujang menyebut, setidaknya untuk menentukan seseorang menjadi cawapres harus dilihat dari beberapa faktor.

Termasuk kata dia yakni terkait tingkat elektabilitas sosok tersebut, serta kekuatan kepemimpinan.

"Paling enggak kan harus kelihatan figuritasnya harus keliatan track recordnya harus keliatan elektabilitas nya kan begitu, harus keliatan kekuatan kepemimpinan nya,"

Atas hal itu, Ujang menyimpulkan bahwasanya, jika memang Koalisi Perubahan pengin mendorong tokoh NU menjadi cawapres harusnya sudah digaungkan sejak beberapa waktu lalu.

Hal itu penting, guna meningkatkan elektabilitas dari sosok yang bersangkutan.

Sementara, saat ini kata Ujang, waktu untuk pendaftaran capres-cawapres ke KPU tinggal beberapa bulan lagi atau pada Oktober 2023 mendatang.

"Karena kan mencari sosok cawapres itu tidak instan, tidak ujuk-ujuk melalui proses yang panjang, melalui saringan termasuk terkait dengan melalui survei elektabilitas dari lembaga survei yang kredibel gitu," ucap dia.

Dengan begitu, Ujang berkesimpulan bahwa, sejauh ini hanya ada dua nama sosok yang potensial menjadi cawapres Anies Baswedan usai Khofifah memberikan sinyal menolak.

Kedua sosok yang dimaksud yakni putri dari mantan Presiden RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur sejaligus tokoh NU yakni Yenny Wahid dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kan itu, saya sih melihat sejauh ini ya selain nama-nama tadi, banyak, tapi gak muncul begitu," tukas dia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan