Senin, 18 Agustus 2025

Pilpres 2024

Pernyataan Tegas Gibran Bukan Juru Kampanye Ganjar, Pengamat: Sinyal Ikut yang Didukung Jokowi

Ujang Komarudin menilai, Gibran mengirim sinyal mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Editor: Wahyu Aji
Sekretariat Presiden
Empat orang yang selama ini ramai dibicarakan menjelang Pilpres 2024, duduk satu meja di ruang tunggu Bandara Adi Soemarmo, Solo, Senin, (24/7/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membantah menjadi juru kampanye calon presiden yang didukung partainya PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, Gibran mengirim sinyal mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.

Menurutnya, sinyal Gibran mendukung Prabowo bisa dibaca dari rangkaian peristiwa yang terjadi sejak Mei 2023 silam, di mana Gibran mengumpulkan relawan pendukungnya dan pendukung Jokowi untuk menyatakan dukungan ke Prabowo.

"Saya lihat dalam perspektif orang Jawa ini sangat jelas dan sangat clear, arah dukungan Gibran itu ikut arah dukungan Jokowi. Bisa saja, Gibran membantah dia bukan jurkam Ganjar karena ada indikasi atau sinyal arah dukungan Gibran kelihatannya ikut Jokowi, ingin ke Prabowo," kata Ujang, Kamis (27/7/2023).

"Bisa saja seperti itu kita tidak tahu, apakah main dua kaki, di politik segalanya bisa terjadi," imbuhnya.

Ujang mengatakan penegasan yang disampaikan Gibran bahwa dirinya bukan jurkam Ganjar itu merupakan pernyataan yang jujur.

Dirinya pun memperkirakan, proses penunjukan jurkam Ganjar di PDIP belum dilakukan secara resmi.

"Jadi apa yang dikatakan Gibran bisa jadi itu memang ucapan betul bahwa faktanya dia bukan jurkam Ganjar Pranowo, karena jurkam itu ada SK (Surat Keputusan), penunjukan, peresmian. Kalau itu belum ada, Gibran bisa katakan bahwa dia bukan jurkam Ganjar," ujarnya.

Lebih lanjut, Ujang mengamini bahwa Jokowi dan Gibran merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam konstruksi politik hari ini. 

Ia mengatakan rasional apabila Jokowi lebih memilih mendukung Prabowo untuk peran pasca tak menjabat sebagai presiden.

"Di konstruksi politik hari ini, betul Jokowi kader PDIP, Gibran kader PDIP. Tapi kita tahu juga kekuasaan keluarga Jokowi di PDIP lemah, tidak ada, peran dan fungsi yang kuat ketua umum (Megawati Soekarnoputri). Kalaupun dukung Ganjar, kalau Jokowi sudah tidak jadi presiden maka tidak akan punya peran apa-apa," ujar Ujang.

Baca juga: Foto Profil Nyeleneh hingga Cara Komunikasi Berbeda, Gibran Akui Punya Konsultan Politik

"Tapi kalau dukung Prabowo rasional. Bisa saja Jokowi ingin punya peran besar pasca tidak jadi presiden lagi," sambung dia.

Sementara itu Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Satria juga menyoroti pernyataan Gibran.

Menurutnya ada kemungkinan Wali Kota Solo itu cenderung mendukung Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ketimbang Ganjar.

"Apakah itu tanda dukungan bagi Pak Prabowo? Gibran itu memahami, walaupun Prabowo kalah dalam dua kali pilpres oleh Jokowi, dan walaupun posisi Prabowo pernah di atas Jokowi, namun ketika berada di pemerintahan, Prabowo itu menjadi bawahan yang loyal dan hormat pada Presiden RI, Joko Widodo,” kata Hariqo, Jumat (28/7/2023).

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan