Senin, 18 Agustus 2025

Pilpres 2024

Jazilul Fawaid Ungkap PKB Punya Sejarah Panjang Berkoalisi Dengan PDIP-Demokrat Ketimbang Gerindra

Jazilul bercerita PKB memiliki sejarah panjang dalam berkoalisi. Sejauh ini, PKB lebih banyak memiliki kedekatan dengan PDIP dan Demokrat.

Fersianus Waku
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. Ia mengungkapkan partainya lebih punya sejarah panjang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat ketimbang dengan partai Gerindra. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengungkapkan partainya lebih punya sejarah panjang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat ketimbang dengan partai Gerindra.

Demikian disampaikan Jazilul dalam diskusi yang bertajuk 'PKB mendengar Cak Imin' di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023). Awalnya, Jazilul berbicara agar tidak melupakan sejarah mengenai jasa ulama.

"Biasanya kita katakan jas merah jangan sekali-kali lupakan sejarah. Kalau di PKB jas hijau, jangan sekali-kali lupakan jasa ulama," kata Jazilul.

Lalu, Jazilul bercerita PKB memiliki sejarah panjang dalam berkoalisi di pemilihan presiden (pilpres). Sejauh ini, PKB lebih banyak memiliki kedekatan dengan PDIP dan Demokrat.

Yakni, kata Jazilul, PKB berkoalisi dengan Partai Demokrat pada pemilihan presiden 2004 dan 2009. Selanjutnya, PKB berkoalisi dengan PDIP pada Pilpres 2014 dan 2019 yang lalu.

"Nah partai berbasis Islam terbesar hari ini tetap PKB. Jadi kalau lihat dari sejarah maka sebenarnya PKB itu lebih banyak lebih panjang hubungannya dengan PDIP lebih panjang hubungannya dengan Demokrat," jelasnya.

Sementara itu, menurut Jazilul, PKB baru pertama kali menjalin koalisi dengan Gerindra. Baginya, koalisi kedua partai itu terbentuk karena cinta lokasi atau cinlok lantaran bergabungnya Gerindra periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi.

"Kalau Gerindra baru-baru cinlok bahasa Indonesia Kalau bahasa sekarang. Jadi bertemu terus kita tanda tangan, tapi yang jelas dengan Gerindra baru ketika Gerindra bergabung di pemerintahan Pak Jokowi periode akhir bersama PKB," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan