Jumat, 15 Agustus 2025

Pilpres 2024

Nama Gibran, Ganjar Pranowo, dan Budiman Sudjatmiko Diajukan Jadi Cawapres Prabowo

Relawan mengajukan lima nama kandidat pendamping bakal capres Prabowo Subianto. Tiga di antaranya adalah kader PDIP.

Kolase Tribunnews
Relawan Jokowi mengajukan lima nama kandidat pendamping bakal capres Prabowo Subianto. Tiga di antaranya adalah kader PDIP. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, dan Budiman Sudjatmiko diusulkan jadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Usulan ini datang dari kumpulan relawan Jokowi.

Mereka mengajukan lima nama kandidat pendamping bakal capres Prabowo Subianto.

Pengusulan bakal cawapres itu Dikepalai Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP) bersama delapan relawan Jokowi lain.

Dari lima tokoh yang diajukan, menariknya tiga di antaranya adalah kader PDIP.

Kelima nama tersebut adalah

  1. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
  2. Menteri BUMN Erick Thohir
  3. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka
  4. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
  5. Budiman Sudjatmiko.

"Kami menilai ada sejumlah tokoh yang layak mendampingi Prabowo Subianto. Ada Erick Thohir, Ketum PKB Gus Muhaimin Iskandar, Budiman Sudjatmiko, Wali Kota Solo Gibran Raka Buming dan Ganjar Pranowo,” kata Koordinator RJBBP Wignyo Prasetyo, Minggu (6/8/2023).

Sebagai informasi, delapan organisasi loyalis Presiden Jokowi tersebut adalah:

  • MAPPAN Indonesia
  • Kornas-Jokowi
  • Relawan Jokowi Keren (RJK)
  • Perempuan Jokowi Indonesia (RJI)
  • Kornas-Jokowi Milenial
  • Gerakan Rakyat untuk Prabowo (GRP-08)
  • Komite Relawan Penggerak Pancasila (KRPP)
  • Relawan Jokowi adalah Kita.

Masuknya nama Budiman

Berbeda dengan sejumlah nama yang telah beredar, Budiman Sudjatmiko menjadi nama baru yang muncul.

Mantan aktivis 1998 itu mencuat setelah mendatangi Prabowo beberapa waktu lalu dan menyampaikan pujian-pujian.

Tak lama berselang, relawan Jokowi pun sengaja menemui Budiman pada Jumat (4/8/2023).

Mereka ingin mengetahui isi pembicaraan Budiman dengan Prabowo, terutama soal gagasan persatuan yang disampaikan saat konferensi pers.

“Kami sengaja ingin mendengarkan langsung apa yang menjadi alasan Budiman bertemu dengan Prabowo. Apalagi, menurut kami Budiman melahirkan gagasan terkait persatuan nasional yang tentunya perlu kita gali lebih dalam lagi,” kata dia.

"Saya kira gagasan Budiman dan Prabowo perlu kita perkuat, agar rakyat juga semakin paham arti pertemuan kedua tokoh nasional itu. Apalagi gagasan gagasan itu menurut saya sangat perlu di tengah suhu politik yang semakin meninggi,” pungkasnya.

Mungkinkah Gibran Jadi Cawapres?

Belakangan muncul spekulasi bahwa putra Presiden Jokowi yang kini menjabat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres Prabowo Subianto.

Spekulasi ini berembus kencang lantaran sedang berlangsungnya uji materi terkait usia minimal peserta Pilpres yang tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebagai informasi saja, UU Pemilu yang ada saat ini mengatur minimal usia peserta pilpres adalah 40 tahun.

Sementara Gibran yang lahir pada Oktober 1987 itu saat ini berusia 35 tahun.

Artinya, dia belum memenuhi syarat usia jika ingin maju jadi cawapres.

Pengamat pun menilai ada pertalian atau rencana besar untuk meloloskan Gibran agar bisa ikut Pilpres 2024.

Hal itu terlihat dari gugatan syarat usia capres-cawapres yang secara langsung ataupun tidak langsung mengakomodasi Gibran.

Prabowo dan Pemilih Muslim di Indonesia

Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menilai dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) terhadap Prabowo memiliki dampak yang tidak kecil di Pilpres mendatang.

"Tentu ini bernilai bagi Prabowo. Kenapa? Karen dukungan PBB dapat menambah akseptabilitas Prabowo di kalangan pemilih muslim. Kita tahu semua, PBB diisi oleh kader yang mayoritas beragama Islam," katanya, Minggu (7/8/2023).

Bahkan, sambungnya, sangat mungkin dukungan muslim pendukung Prabowo yang sempat merapat ke Anies Baswedan akan kembali.

Pasalnya, PBB yang diperkuat oleh amunisi muslim Indonesia dianggap sangat berpengaruh mengembalikan pendukung Prabowo.

"Termasuk mengembalikan lagi pemilih Prabowo 2019 yang kabur ke Anies. Ini artinya akan ada peningkatan elektabilitas Prabowo jelang Pemilu 2024," tambah Igor.

Tak hanya Prabowo, ia menilai PBB juga secara tidak langsung mendapat keuntungan yang sama.

Partai yang dikomandoi oleh Yusril Ihza Mahendra tersebut berpeluang melenggang ke Senayan dengan didukung oleh basis pemilih Prabowo.

"Tingginya elektabilitas Prabowo sebagai capres sangat berpengaruh mendongkrak elektabilitas PBB di Pemilu 2024."

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan