Pilpres 2024
PDIP Persilakan PPP Pergi jika Sandiaga Uno Tak Diusung jadi Cawapres Ganjar, Basarah: Monggo
Kata Basarah, jika dalam kerja sama politik kedua belah pihak tidak berlandas pada kesukarelaan, maka yang timbul hanyalah kesulitan
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menyatakan, tidak masalah jika PPP mau menentukan sikap untuk tinggalkan PDIP jika dalam kerja sama politik, PPP tidak mendapatkan kursi cawapres untuk Sandiaga Salahuddin Uno alias Sandiaga Uno.
Sebab kata Basarah, dalam kerja sama partai politik harus didasarkan pada kesukarelaan antar partai politik.
Karena kalau sebuah kerja sama politik itu landasannya bukan kesukarelaan, ya tentu perjalanannya akan semakin sulit
"Monggo (jika mau ambil sikap), lagi-lagi kan bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan. Harus kesukarelaan tidak boleh ada paksaan, apalagi ada ancaman, dan lain sebagainya," kata Basarah di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Kata Basarah, jika dalam kerja sama politik kedua belah pihak tidak berlandas pada kesukarelaan, maka yang timbul dari kerja sama itu hanyalah kesulitan.
"Karena kalau sebuah kerja sama politik itu landasannya bukan kesukarelaan, ya tentu perjalanannya akan semakin sulit," kata dia
Perihal siapa yang berpotensi menjadi cawapres Ganjar Pranowo, Basarah menyatakan, sejauh ini ada beberapa nama dan sudah mengerucut pada 5 tokoh.
Beberapa nama yang dimaksud kata dia, yakni, Sandiaga Salahuddin Uno, Mahfud MD, Puan Maharani, Yenny Wahid, Jenderal (Purn) Andika Perkasa, dan Erick Thohir.
Baca juga: Reaksi Ganjar Pranowo dan PDIP Usai Deklarasi PAN-Golkar Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Nama-nama tersebut kata Basarah masih berpotensi untuk maju mendampingi Ganjar Pranowo sebagai cawapres.
"Saya kira probability mereka untuk menjadi cawapres pak Ganjar, cukup tinggi, kita tunggu nanti pada akhirnya batas akhir pendaftaran capres cawapres yang telah diatur KPU," kata dia.
"Kita lihat bagaimana formasi grouping parpolnya, dan formasi capres cawapresnya," tukas Basarah.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyentil Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri agar mengajak partainya soal penentuan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
Desakan ini menyusul mulai adanya pembicaraan di internal PPP yang khawatir jika Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar.
"Kita menghormati bahwa yang akan menentukan siapa pasangannya Pak Ganjar itu PDIP atau Bu Mega tapi barangkali dengan pesan seperti itu, teman-teman PPP itu sedang mengatakan, 'ya kami juga harus diajak bicaralah' gitu lho kira-kira," kata Arsul seperti dikutip, Rabu (9/8/2023).
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.