Pilpres 2024
Pilpres Diprediksi Berlangsung 2 Putaran, Pemilih 'Capres Ketiga' akan Jadi Penentu Kemenangan
Ia menyebut, pendukung Capres ketiga atau capres yang tidak lolos putaran pertama akan menjadi penentu di putaran final.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peta politik nasional semakin jelas setelah Golkar dan PAN begabung dengan Gerindra dan PKB mendukung Prabowo Subianto.
Menurut Ali Nurdin, pengamat politik dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 kemungkinan berlangsung dua putaran.
Ia menyebut, pendukung Capres ketiga atau capres yang tidak lolos putaran pertama akan menjadi penentu di putaran final.
“Sudah semakin nyata mengarah ke dua putaran,” kata Ali Nurdin, pengamat politik dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Senin (14/8/2023).
Berdasarkan beberapa hasil survei terakhir, saat ini belum ada satu pun calon presiden yang unggul secara signifikan. Prabowo Subianto (Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN) dapat dikatakan sebagai kandidat terkuat dengan potensi dukungan sekitar 32 persen sampai 34%, namun selisihnya dengan Ganjar Pranowo (PDIP, PPP, Perindo) masih terbilang tipis hanya sekitar 1-2% saja. Sedangkan Anis Baswedan (Nasdem, Demokrat, PKS) semakin tertinggal jauh dengan elektabilitas di bawah 20%.
“Jadi kemungkinan besar yang masuk ke putaran kedua adalah Prabowo dan Ganjar,” jelas doktor Ilmu Politik dari Unpad Bandung ini.
Dengan peta politik seperti itu, Ali Nurdin menilai Prabowo memiliki keunggulan untuk merebut tambahan suara lebih besar dari pemilih Anies Baswedan.
Sebab pemilih Anies lebih banyak beririsan dengan pemilih Prabowo ketimbang dengan pemilih Ganjar Pranowo.
Faktor Jokowi
Namun demikian, Ali menjelaskan bahwa peta politik ini sangat dinamis yang memungkinkan terjadinya perubahan di saat-saat terakhir.
Faktor dukungan dari Presiden Jokowi bisa menjadi pembeda atau pengubah permainan (game changer) dalam peta persaingan ketiga Capres ini.
“Jangan lupa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi saat ini masih cukup tinggi di atas 70%. Jika mengikuti logika approval voting, maka calon yang didukung oleh Presiden Jokowi kemungkinan mendapat dukungan suara lebih banyak,” jelas Direktur Strategy Consulting ini.
Presiden Jokowi sebagai kader PDIP hadir pada saat deklarasi Ganjar sebagai calon presiden, namun belum pernah secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Ganjar.
Sementara Prabowo yang belakangan sering terlihat bersama-sama dengan Presiden Jokowi semakin mengidentikan diri sebagai penerus Jokowi.
“Ini salah satu kunci yang membuat dukungan terhadap Prabowo menguat dalam 2-3 bulan terakhir ini,” beber Ali Nurdin. Sedangkan Anis Baswedan yang mengusung tagline “perubahan” terlihat semakin berkurang dukungannya.
Faktor pembeda lain yang dapat mengubah peta politik adalah sikap PKB dan Demokrat.
Jika salah satu dari kedua partai ini mundur dari koalisi yang saat ini terbangun, misalnya karena ketidakcocokan dalam penentuan calon wakil presiden, maka peta politik kemungkinan akan kembali berubah.
Jokowi: Itu urusannya partai
Sebelumnya, Jokowi sudah angkat bicara soal dua partai koalisi pemerintah yakni Golkar dan PAN yang telah menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ia mengatakan, urusan koalisi dan dukungan Capres-Cawapres merupakan ranah partai politik.
"Itu urusannya partai-partai lah. Urusannya Golkar, urusannya PAN, urusannya Gerindra, urusannya PKB. Itu urusannya partai-partai," katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin, (14/8/2023).
Lebih jauh, Jokowi mengungkapkan, Golkar dan PAN tidak berkomunikasi dengannya sebelum menyatakan dukungan kepada Prabowo.
Karena kata Jokowi urusan dukung mendukung di Pilpres 2024 bukan urusan Presiden.
"Ndak, ndak. Itu urusan mereka. Urusan koalisi, urusan kerja sama. Saya bukan ketua partai. Saya presiden," katanya.
Dua partai yakni Golkar dan PAN telah resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024.
Dengan dukungan Golkar dan PAN, maka total partai yang telah menyatakan dukung kepada Prabowo menjadi empat ditambah Gerindra dan PKB yang telah menyatakan lebih dulu.
Dukungan itu ditandai dengan pertemuan para ketua umum partai politik yakni, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Prabowo Subianto.
Pertemuan keempat pimpinan parpol itu berlangsung di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Pilpres 2024
| PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
|---|
| VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
|---|
| Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
|---|
| Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
|---|
| BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.