Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Reaksi Ganjar Ditanya soal Deklarasi Golkar dan PAN Indikasi Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Ganjar menilai deklarasi tersebut bukan bagian dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto.

Kolase Tribunnews
Ketua Umum Ganjarian Spartan, Guntur Romli, turut menanggapi merapatnya Partai Golkar dan PAN ke barisan pendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto. Menurutnya, ada skenario mengeroyok Ganjar Pranowo dengan menggalang koalisi parpol gemuk. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menanggapi santai deklarasi Partai Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Ganjar menilai deklarasi tersebut bukan bagian dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto.

Sebelumnya berhembus kabar soal Koalisi Besar yang digagas Jokowi untuk mendukung salah satu Capres.

Hal itu disampaikan Ganjar saat ditanya wartawan soal deklarasi Golkar dan PAN, apakah mengindikasi dukungan Jokowi kepada Prabowo?

"Enggak ah (dukungan Jokowi ke Prabowo)," kata Ganjar saat ditemui di sela-sela silahturahmi ke kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Minggu (13/8/2023) malam.

Baca juga: PAN dan Golkar Gabung Dukung Prabowo, Pengamat: Sulit Menyatakan Tidak Ada Campur Tangan Jokowi

Ganjar pun mengatakan bahwa deklarasi Golkar dan PAN kepada Prabowo harus dihormati.

Apalagi partai politik memiliki hak untuk menentukan sikap.

"Nggak papa itu hak mereka setiap partai politik yang musti kita hormati, sikap boleh dong apapun itu," ucap Ganjar.

Ganjar pun menilai bahwa konstelasi politik masih bisa berubah jelang pendaftaran Capres dan Cawapres.

Apalagi, dia juga melihat kecenderungan parpol akan melihat tren politik. Di mana, bakal ada dukungan yang datang jika tren tersebut sedang naik.

"Dan ini belum selesai. Biasanya kalau pengalaman dari tahun ke tahun itu selalu saja ketika ada tren yang naik semua berbonodng-bondong ke sana, biasanya seperti itu tapi nggak papa, itu hak yang musti kita hormati," jelas dia.

Campur Tangan Jokowi

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai sulit menampik tidak ada campur tangan Jokowi dari bergabungnya PAN, Golkar, PKB dan Gerindra di Pilpres 2024.

"Sulit untuk tidak menyatakan bahwa ada tangan Pak Jokowi dalam pilihan PAN dan Golkar bergabung dengan Gerindra dan PKB," kata Ray dalam keterangannya Senin (14/8/2023).
Ray melanjutkan dimulai dari intensitas Jokowi dan keluarganya menggandeng Prabowo, pernyataan Pilpres 2024 waktunya Prabowo.

"Sampai tertundanya relawan Jokowi menyatakan dukungan mereka kepada Pak Ganjar. Semua situasi ini menggambarkan bagaimana sikap positif Pak Jokowi atas pencalonan Prabowo" lanjutnya.

Pertanyaannya, kata Ray, mengapa Jokowi tega meninggalkan Ganjar dan PDIP.

"Pertanyaan ini jelas sulit dijawab. Butuh waktu untuk mendapatkan kesimpulan mengapa hubungan Pak Jokowi dengan Ganjar dan PDIP malah makin renggang paska deklarasi Ganjar sebagai capres," jelasnya.

Bantahan Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan keputusan PAN dan Golkar  merapat tak ada campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis, jadi beliau sangat menghormati hak setiap partai politik."

"Yang harus saya tegaskan, jadi apapun keputusan partai manapun beliau pasti restui. Saya kira apapun keputusan saya dan para ketua umum partai politik, beliau (Jokowi) tidak akan melarang dan tidak akan mendikte," ungkap Prabowo.

Atas dukungan PAN dan Partai Gerindra ini, Prabowo mengaku terharu sekaligus merasa terhormat.

"Saya merasa sangat terharu sangat dibesarkan hati saya dengan kepercayaan yang begitu besar dari partai-partai yang besar dan partai-partai yang bersejarah ini."

"Ini sungguh suatu kehormatan bagi saya," ungkap Prabowo dikutip dari Kompas Tv lainnya.

Dengan adanya dukungan ini Prabowo pun menyebut dirinya bertambah semangat untuk maju di Pilpres 2024, mendatang.

"(Dukungan ini) yang juga membuat saya bertekad untuk tidak mengecewakan harapan partai-partai ini dan terutama harapan rakyat Indonesia semuanya," tegas Prabowo.

Dijelaskan Prabowo, gabungnya PAN dan Partai Golkar ke Gerindra bukan berarti ingin menjatuhkan  pemerintahan saat ini.

Justru, gabungnya para partai ini sebagai bentuk tanggung jawab untuk melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan