Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Sama-Sama Punya Sejarah Panjang, PAN dan Golkar Dinilai Lebih Nyaman Dukung Prabowo ketimbang Ganjar

Arifki Chaniago menilai bahwa Partai Golkar dan PAN memiliki sejarah yang baik dengan Prabowo.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyerahkan berkas dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disaksikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disela-sela acara penandatanganan kerjasama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). Pada momen tersebut Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024. Deklarasi dukungan ini disampaikan langsung oleh Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan di hadapan Prabowo dan Muhaimin Iskandar sebagai pembentuk KKIR yang dihadiri para elite partai politik. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendeklarasikan dukungannya kepada Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Prabowo Subianto di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai bahwa Partai Golkar dan PAN memiliki sejarah yang baik dengan Prabowo.

Arifki mengatakan Golkar adalah partainya Prabowo sebelum dibentuknya Gerindra.

Sedangkan PAN, punya sejarah yang panjang dengan Prabowo dalam dukungannya di Pilpres 2014 dan 2019.

“Golkar dan PAN ini lebih merasa nyaman saja dengan Prabowo karena sama-sama punya sejarah. Dalam koalisi politik, ini cukup penting," kata Arifki dalam pesan yang diterima Tribunnews, Senin (14/8/2023).

Karena itulah, Arifki menduga PAN dan Golkar tidak menemukan kenyamanan itu dalam koalisi PDIP.

"Meskipun, anggota koalisi pendukung Ganjar juga pendukung pemerintahan Jokowi. Arah dukungan yang diberikan oleh PAN dan Golkar punya arti sendiri ke mana arah KIB itu sebenarnya”, ujar Arifki.

Arifki menilai situasi berbeda terjadi pada Pilpres 2024, di mana semua partai pendukung Prabowo juga bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi.

Meskipun dukungan politik ini tidak terbuka sebagai arah dan sikap politik Jokowi, Arifki menjlai secara tidak langsung, partai-partai yang mendukung Prabowo bisa disinyalir sebagai bentuk dari kode yang diberikan oleh Jokowi.

Hal ini diperkuat dengan berbagai relawan Jokowi, seperti Projo yang memiliki kecenderungannya ke Prabowo.

“Projo udah dekat ke Prabowo, sekarang Golkar dan PAN. Situasi politik bakal lebih panas jika kandidat yang bertarung itu dua pasang, Prabowo dan Ganjar," kata Arifki

"Ini bakal menjadi pertarungan liar jika Anies juga ikut bertarung, karena kompetisi tiga pasang bakal sulit mengarahkan angin politik ke pihak lawan”, tandas Arifki.

Sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres).

Dengan begitu, kedua partai tersebut kini telah bergabung bersama poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved