Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Aktivis 98 Nilai Budiman Sudjatmiko Berkhianat usai Dukung Prabowo, Ingatkan soal Kasus Wiji Thukul

Aktivis reformasi 1998 memberikan tanggapannya soal Budiman Sudjatmiko yang kini deklarasikan dukungan pada Prabowo Subianto untuk maju Pilpres 2024.

Kolase Tribunnews
Lukisan Wiji Thukul (kiri) dan Foto Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko bersama Bacapres Gerindra Prabowo Subianto saat deklarasi relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) yang dilakukan di Semarang. | Aktivis reformasi 1998 memberikan tanggapannya soal Budiman Sudjatmiko yang kini deklarasikan dukungan pada Prabowo Subianto untuk maju Pilpres 2024. 

"Karena kalau kita lihat PDIP ini kan dianggap partai yang solid, partai yang kuat, menang pemilu dua kali berturut-turut, tetapi kok akhir-akhir ini ketika menghadapi Pilpres 2024, PDIP mengalami jalan terjal, gesek-gesekan termasuk persoalan internal PDIP tersebut," kata Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Nasib Budiman Sudjatmiko di Ujung Tanduk, Pakar: Sangat Mungkin Dipecat PDIP Jika Tak Minta Maaf

Tak hanya soal Budiman Sudjatmiko, Ujang mengatakan, gesekan di internal PDIP juga pernah terjadi.

"Salah satunya misalkan dulu pernah Gibran relawannya mendukung Prabowo. Lalu, Effendi Simbolon juga secara pribadi mendukung Prabowo."

"Dan terakhir Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo."

"Nah dalam konteks Budiman Sudjatmiko deklarasi relawan Prabowo ya, relawan Prabowo Budiman di Semarang ya tentu ini sangat merugikan PDIP."

"Karena bukan hanya persoalan Budiman mendukung Prabowo saja, tetapi persoalan publik akan menuduh bahwa PDIP sedang tidak baik-baik saja, sedang retak, problem atau masalah atau internalnya sedang tidak satu," jelasnya.

Baca juga: Sanksi PDIP untuk Budiman Sudjatmiko Ditentukan Hari ini, Mengundurkan Diri Atau Pemecatan?

Sementara itu, Ujang menilai, Budiman Sudjatmiko tentu memiliki alasan pribadi terkait keputusannya sebagai kader PDIP mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

"Mungkin saja Budiman tidak sepakat dengan dukungan PDIP terhadap Ganjar sebagai capres. Lalu juga mungkin Budiman sudah lama kecewa."

"Menjadi anggota DPR juga tidak terpilih ketika itu, lalu juga menjadi menteri juga tidak."

"Ya pilihannya memang mendukung pihak lain, tetapi memang loyalitasnya dipertanyakan karena dianggap tidak loyal dengan perintah partainya untuk mendukung Ganjar," kata Ujang.

Meski demikian, Ujang tak menampik Budiman Sudjatmiko memiliki hak politik sebagai warga negara.

Baca juga: Jawaban Budiman Sudjatmiko jika Dipecat PDIP dan Isu Kemungkinan Lompat ke Gerindra

Ia menduga, PDIP mungkin saja memberikan sanksi terberat berupa pemecatan terhadap Budiman.

"Tetapi apapun itu saya melihatnya itu hak Budiman yang sedang berhadapan dengan partainya sendiri, yaitu PDIP. Tentu punya konsekuensi. Konsekuensi terberat mungkin adalah pemecatan bagi Budiman."

"Tapi kita lihat saja apakah PDIP berani atau tidak terkait dengan itu. Kita tunggu apa dinamika politik selanjutnya terkait Budiman," ucapnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ibriza Fasti Ifhami)(Wartakota/Rusna Djanur Buana)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan