Selasa, 12 Agustus 2025

Pilpres 2024

PDIP Fokus Urus Ganjar Pranowo Ketimbang Bahas Nasib Budiman Sudjatmiko Pasca Dukung Prabowo

PDIP kini sedang fokus membahas elektabilitas Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan.

Editor: Dewi Agustina
ISTIMEWA/Biro Setpres Laily Rachev
DPP PDI Perjuangan (PDIP) batal memutuskan status keanggotaan Budiman Sudjatmiko pada Senin (21/8/2023). PDIP memilih fokus membahas elektabilitas Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan ketimbang bahas status keanggotaan Budiman. Foto Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko saat Deklarasi Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marnia Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023) (kiri). Prabowo dan Ganjar Pranowo saat menemani Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) (kanan). 

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengatakan sejauh ini dirinya belum terpikirkan untuk keluar dari PDI Perjuangan (PDIP) dan bergabung dengan Partai Gerindra.

"Saya tidak terpikir pindah, karena saya masih PDIP dan saya masih ada kewajiban. Saya ini merasa bahwa saya PDIP sejati," kata Budiman.

Budiman menegaskan dirinya sudah mengikuti PDI sejak kelas 6 sekolah dasar (SD).

"Saya sejak kelas 6 SD sudah ikut PDI, saya merasa ikut ajaran Bung Karno sejak SMP secara serius. Jadi secara ideologis PDIP adalah alat perjuangan saya," ujarnya.

Dia menjelaskan dirinya menganggap partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai organisasi ideologisnya.

"Bukan sekadar organisasi tempat saya berkarier politik, bukan. Tapi organidasi ideologis," ungkap Budiman.

Budiman menuturkan kalaupun status keanggotaannya dipecat dari PDIP, namun secara ideologisnya masih sama.

Baca juga: VIDEO Pengamat: PDIP Harus Lakukan Evaluasi Internal Sikapi Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo

"Jadi kalau saya dipecat, paling banter itu hanya akan menghapus status administratif saya sebagai PDIP, tapi ideologi saya sama," tegasnya.

Dia menjelaskan dirinya memiliki pertimbangan membentuk relawan Prabowo-Budiman (Prabu).

"Pilihan saya secara politik yaitu pertimbangannya ideologis dan strategis ketika membentuk Prabu kemarin," ungkapnya.

Evaluasi Internal

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan, kasus Budiman Sudjatmiko perlu menjadi evaluasi bagi PDI Perjuangan.

Terkait evaluasi yang disinggungnya, Ujang menjelaskan, hal tersebut perlu dilakukan karena PDIP sejatinya
memiliki citra sebagai partai yang solid.

"Tentu ini dijadikan evaluasi bagi PDIP, sesungguhnya ada apa. Karena kalau kita lihat PDIP ini kan dianggap partai yang solid, partai yang kuat, menang pemilu 2 kali berturut-turut, tetapi kok akhir-akhir ini ketika menghadapi pilpres 2024 PDIP mengalami jalan terjal, gesek-geselan termasuk persoalan internal PDIP tersebut," kata Ujang.

Tak hanya soal Budiman Sudjatmiko, Ujang mengatakan, gesekan internal PDIP serupa juga pernah terjadi.

"Salah satunya misalkan dulu pernah Gibran relawannya mendukung Prabowo. Lalu, Effendi Simbolon juga secara pribadi mendukung Prabowo. Dan terakhir Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo," ucap Ujang.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan