Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Peluang Yenny Wahid Jadi Pendamping Prabowo atau Ganjar Makin Besar?

Menurut, Ujang peluang Yenny Wahid menjadi cawapres pendamping Ganjar atau Prabowo semakin besar.

Kompas/Nabilla Tashandra
Yenny Wahid yang disebut-sebut cocok jadi cawapres di Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuknya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Cak Imin menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan yang didukung Partai NasDem dinilai menguntungkan posisi Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.

Pernyataan ini disampaikan Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, Ujang Komarudin, Jumat (1/9/2023).

Menurut, Ujang peluang Yenny Wahid menjadi cawapres pendamping Ganjar atau Prabowo semakin besar.

Untuk diketahui, sebelumnya Muhaimin Iskandar berada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

Seiring berjalannya waktu, anggota koalisi ini bertambah dengan masuknya Partai Golkar dan PAN belakangan koalisi ini namanya berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Sementara itu, Ganjar Pranowo baru diusung PDIP dan PPP.

"Dengan pindahnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke koalisi NasDem, maka yang diuntungkan posisi Yenny Wahid. Jadi semakin besar peluang Yenny jadi cawapres pendamping Prabowo maupun Ganjar," kata Ujang Komarudin di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Ujang mengatakan, dalam beberapa kesempatan Yenny Wahid memperlihatkan bahwa dia tidak nyaman ketika satu gerbong bersama Cak Imin.

Sebab, luka lama masih belum terobati dimana Cak Imin melakukan kudeta terhadap Gus Dur yang merupakan ayahnya dari posisi Ketum PKB waktu itu.

"Maka, dengan pindahnya Cak Imin dari gerbong Prabowo ke gerbong Anies, ini membuka peluang bagi Yenny Wahid untuk bergabung," jelasnya.

Disisi yang lain, belakangan ini banyak dukungan terhadap Yenny Wahid untuk maju di Pilpres baik itu dari kiai, santri maupun kelompok masyarakat yang menginginkan ada representasi Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2024.

"Jadi ada dorongan dari bawah untuk Yenny Wahid, karena dia memiliki basis kekuatan di akar rumput," ucapnya.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, hal tersebut akan menjadi modal bagi Yenny Wahid sebagi salah satu bahan pertimbangan bagi koalisi yang ingin menggandengnya.

Sebab, pada Pilpres 2024 nanti semua capres akan berusahan menggandeng wakilnmya dari kalangan NU baik itu Prabowo, Anies, maupun Ganjar. Dalam konteks ini, Yenny Wahid menjadi yang paling kental dengan nuansa NU nya karena dia cicit dari pendiri NU dan putra dari Gus Dur.

"Yenny ini representasi tokoh politik perempuan Nahdliyyin yang dekat dengan akar sosiologis basis NU. NU akar rumput dan Gusdurian sangat meninginkan dia jadi Cawapres," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan