Kamis, 21 Agustus 2025

Pilpres 2024

Fakta Duet Anies-Cak Imin, Demokrat Akui Dapat Informasi dari Sudirman Said, PKB Sambut Baik

Simak fakta-fakta soal kabar duet Anies-Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
Kolase Tribunnews.com (Istimewa-Tribun News/Irwan-Dok DPRI
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin - Simak fakta-fakta soal kabar duet Anies-Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Dikatakan Imam, padahal sebelumnya, Anies telah mengirim surat dengan AHY agar menjadi cawapres pendampingnya.

"Ya makanya, kok aneh gitu, kalau koalisi kan diputuskan bareng-bareng."

"Kan sudah ada press release itu detail kan Anies sudah bikin surat ke kita meminta AHY sebagai wapres baru 5 (lima) hari yang lalu, tapi tiba-tiba hari ini memutuskan Cak Imin."

"Kan itu luar biasa, kan tidak ada konfirmasi apa-apa," ucap Iman, kecewa.

Demokrat Merasa Dikhianati

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya -
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya - Kader Demokrat di sejumlah daerah turunkan baliho Anies-AHY karena merasa dikhianati dengan keputusan sepihak NasDem jadikan Cak Imin cawapres Anies. (IST)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya merasa partainya dikhianati setelah Anies secara mendadak memilih Cak Imin menjadi cawapres pendampingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Sebab, Riefky menyebut NasDem telah melakukan kerja sama dengan PKB dan menyetujui duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengkonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar."

"Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu atau fait accompli," kata Riefky dalam keterangan tertulisnya.

Anies Disebut Sudah Hubungi Demokrat sejak 12 Juni

Dikatakan Riefky, Anies sudah menghubungi Demokrat sejak 12 Juni lalu dan mengatakan kepada Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bahwa Anies sudah beberapa kali ditelepon oleh ibu dan guru spiritualnya untuk segera berpasangan dengan AHY.

Selain itu, nama AHY juga telah disampaikan oleh Anies kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai.

Mereka adalah Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol."

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," pungkas Riefky.

(Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku/Rizki Sandi/Reza Deni) (Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution) (TribunJabar.id/M Rizal Jalaludin) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan