Senin, 18 Agustus 2025

Pilpres 2024

Ahmad Sahroni Ngaku Dilarang Surya Paloh dan Anies Baswedan Laporkan SBY ke Polisi

Ahmad Sahroni batal membuat laporan polisi terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri.

Rizki Sandi Saputra
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni batal laporkan SBY ke polisi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS COM, JAKARTA - Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni batal membuat laporan polisi terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri.

Selain dilarang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, bakal calon presiden Anies Baswedan juga memintanya agar pelaporan tersebut tidak perlu dilakukan.

"Kebetulan tadi Pak Anis juga WhatsApp saya untuk meminta juga yang sama," kata dia kepada wartawan di Bareskrim Polri, Senin (4/9/2023).

Menurutnya, Anies Baswedan ingin fokus dalam pemilihan presiden 2024.

"Pak Anies fokus ke depan ini dalam rangka pemenangan strategi pemenangan capres 2024 jadi dalam hal ini tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," terang dia.

Baca juga: Alasan Ahmad Sahroni Batal Laporkan SBY ke Bareskrim, Singgung Sosok Surya Paloh dan Anies

Sahroni blak-blakan secara pribadi ingin melaporkan presiden RI ke-6 itu.

Lantaran pernyataan SBY yang menyebut jika Bacapres Anies Baswedan akan disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Secara pribadi bukan secara institusi atau organisasi, atau organisasi atau sebagai jabatan DPR saya ingin melaporkan seseorang petinggi Demokrat, terkait apa yang diucapkan pada tanggal 25 Agustus bahwasanya saya ada di dalam ruangan itu," ujar Sahroni.

Sebelumnya mengutip dari Youtube Partai Demokrat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengungkapkan bahwa bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), sempat menemui dirinya di kediamannya di Cikeas, Bogor, untuk memberitahu terkait deklarasi cawapres.

SBY menyebut Anies yang datang bersama Tim 8, akan mendeklarasikan cawapres pada awal September 2023.

Adapun pertemuan tersebut, kata SBY, dilakukan pada Jumat (25/8/2023).

"Anies menyampaikan kepada saya, didengar oleh semua, bahwa awal September ini akan mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres berikut capres dan cawapres yang telah selesai diputuskan," tuturnya dalam konferensi pers di Cikeas, Bogor pada Jumat (1/9/2023).

Tiga hari setelah pertemuan dengannya, SBY mengatakan Anies justru memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapresnya.

SBY menyebut tindakan Anies memilih Cak Imin sebagai cawapresnya tersebut tidak pernah diberitahukan kepadanya serta Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pada kesempatan yang sama, SBY juga mengungkapkan dipilihnya Cak Imin sebagai cawapres dari Anies bukanlah akhir.

"Para kader, saya minta mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita. Ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan," kata dia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan