Kamis, 4 September 2025

Pilpres 2024

Disebut Khianat hingga Ambil Keputusan Senyap, Anies Jelaskan Situasi Surya Paloh saat PKB Merapat

Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait situasi yang dihadapi Ketua Umum NasDem, Surya Paloh setelah PKB dan Cak Imin merapat.

Tribunnews.com/Gilang Putranto
Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait situasi yang dihadapi Ketua Umum NasDem, Surya Paloh setelah PKB dan Cak Imin merapat. 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait situasi yang dihadapi Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, yang berujung disebut mengkhianati Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) lantaran mengambil keputusan diam-diam tanpa diketahui PKS dan Demokrat.

Anies mengungkapkan Surya Paloh saat itu dihadapkan dengan dua pilihan setelah PKB merapat.

"Pak Surya Paloh saat itu dalam situasi begini, beliau dalam situasi saya berunding dulu dengan PKS dan Demokrat baru nanti bangun kesepakatan dengan PKB, risikonya, PKB diajak oleh yang lain terlebih dulu."

"Atau, bangun kesepakatan (dengan PKB) sekarang, lalu menjelaskan kepada PKS dan Demokrat, risikonya, mereka (PKS dan Demokrat) merasa dilewati dan tidak diajak bicara," ungkap Anies saat menjadi bintang tamu dalam program Mata Najwa, Senin (4/9/2023).

Anies mengatakan Surya Paloh memilih opsi untuk mengambil kesepakatan terlebih dulu dengan PKB dengan risiko yang ada.

Baca juga: Kekecewaan Ditinggal Anies dan NasDem Membekas, Demokrat Diyakini Berkoalisi dengan Parpol Nyaman 

Tudingan Petugas Partai

Anies Baswedan juga menjawab tudingan yang menyebut dirinya merupakan petugas partai dengan patuh terhadap apa yang diinginkan Surya Paloh, yakni menerima Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres.

Anies menyangkal bila dirinya disebut petugas partai.

"Apabila Pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan, dan saya harus melaksanakannya, maka saya petugas partai, semata-mata menjalankan."

"Tapi kalau yang dibawa namanya adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita, seperti bulan Juni saya sampaikan kita perlu mengundang PKB, karena kita lemah di Jawa Timur, lemah di Jawa Tengah, dan kita membutuhkan partai yang memiliki basis kuat di sana."

"Jadi ketika ada nama ini (Cak Imin), ini adalah nama yang sesuai kebutuhan," ujar Anies.

Anies Baswedan dalam program talkshow Mata Najwa, Senin (4/9/2023).
Anies Baswedan dalam program talkshow Mata Najwa, Senin (4/9/2023). (YouTube/Najwa Shihab)

Baca juga: Luruskan Isu Anies-AHY, Elite NasDem Ajak Demokrat Diskusi Terbuka

Manuver Surya Paloh-Anies Dibeberkan Demokrat

Sebelumnya, Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang mengatakan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, telah menunjuk secara sepihak Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan.

Pernyataan itu dikeluarkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/8/2023).

Dikabarkan Anies Baswedan menyetujui Cak Imin jadi cawapresnya.

Harsya mengatakan persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh, tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS.

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan