Jumat, 15 Agustus 2025

Pilpres 2024

Cak Imin Tegaskan Tak Pernah Bawa Nama NU dalam Pencalonannya Jadi Cawapres Anies Baswedan

Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi pernyataan Gus Yahya soal tidak adanya Capres atau Cawapres yang mengatasnamakan NU.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PKB yang juga bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar didampingi Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menjawab pertanyaan dari wartawan sebelum pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023).Cak Imin menanggapi pernyataan Gus Yahya soal tidak adanya Capres atau Cawapres yang mengatasnamakan NU. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Gus Yahya sebelumnya mengatakan, tidak ada capres atau cawapres yang mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU).

Cak Imin lantas menegaskan tak pernah membawa nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam politik praktis.

Termasuk dalam pencalonan dirinya sebagai cawapres Anies Baswedan.

"Saya tidak pernah bawa-bawa itu. Saya nggak pernah bawa-bawa PBNU," kata Cak Imin dalam Live Breaking News Kompas TV, Rabu (6/9/2023).

Meski demikian Cak Imin menekankan, sejak lahir hingga sekarang ia merupakan seorang NU.

"Tapi saya dari lahir sampai sekarang orang tahu saya adalah NU," tegas Cak Imin.

Baca juga: Anies Baswedan-Cak Imin Dinilai Jadi Simbol Persatuan Dua Ormas Besar Muhammadiyah dan NU

Adapun pernyataan tidak ada calon pasangan presiden dan wakil presiden atas mana NU dilontarkan Gus Yahya merespons soal pasangan Anies-Cak Imin.

Sebab, PKB selalu mengklaim bahwa dorongan Cak Imin sebagai cawapres atas restu warga NU.

"Kalau soal sikap sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan lagi kali ini, bahwa tidak ada calon atas nama NU," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Pengamat Menilai Surya Paloh Jodohkan Anies dengan Cak Imin karena NU dan Jawa Timur, Bukan Soal PKB

Gus Yahya menambahkan, jika ada calon mengatasnamakan NU, maka merupakan kredibilitasnya sendiri dan bukan atas nama NU.

"Masih perlu diulangi lagi? Jadi kalau ada calon itu atas nama kredibilitasnya sendiri."

"Kapasitasnya sendiri track recordnya sendiri dan seterusnya. Tidak ada atas nama NU," tegasnya.

Baca juga: Cerita Gus Yahya Tegur Pengurus NU Tingkat Kabupaten karena Deklarasi Capres

Warga NU Bukan Orang yang Mudah Diseret ke Politik Praktis

Gus Yahya menyadari NU merupakan basis kelompok Islam yang terbesar.

Namun, bukan berarti para warga NU merupakan orang-orang yang mudah diseret ke dalam arus politik praktis.

"Ya, orang tau NU ini punya warga yang banyak sekali, basisnya sangat luas, survei terakhir dari (lembaga survei) Alvara misalnya menyebutkan bahwa 59,2 persen mengaku sebagai pengikut NU," kata Gus Yahya.

Namun dengan banyaknya jumlah warga NU, belum tentu mereka dapat diseret seperti kebo untuk dipolitisasi.

"Cuma sekarang mindset orang itu masih banyak warga NU ini kebo-kebo yang disuruh ibunya ke sana ke mari, gampang. Dan itu anggapan yang menghina sekali kepada warga NU," tuturnya.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: PKB Tak Jadi Favorit Pemilih NU

Saat ini warga NU, disebut Gus Yahya sudah cerdas dan terdidik. Sehingga mengerti dari apa yang mereka butuhkan dan lakukan.

"Warga NU ini warga yang sudah cerdas, sudah terdidik semua, mereka tahu apa yang mereka butuhkan, apa yang layak apa yang tidak, mereka bisa milih orang," jelas Gus Yahya.

Lebih lanjut, dia langsung menyatakan sikap NU dan menegaskan ihwal tidak ada tokoh-tokoh politik yang mengatasnamakan NU.

Sehingga jika ada klaim itu, Gus Yahya menyebutkan hal itu tidak benar.

"Kemudian, soal sikap sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU," tuturnya.

Baca juga: Mayoritas PKB Dinilai Tak Pilih Cak Imin-Anies, PDIP Klaim Suara NU Bakal Deras ke Ganjar

"Tidak ada atas nama NU. Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar," sambung dia.

Gus Yahya juga membantah klaim PKB bahwa kiai NU mendukung Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024.

"Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai NU merestui itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan dalam PBNU mengenai calon sama sekali selama ini, nggak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden," kata Gus Yahya.

Kemudian dikatakan Gus Yahya bahwa PBNU merupakan organisasi keagamaan.

Baca juga: Suara Nahdliyin Tak Pasti Dukung Cak Imin, Gus Falah: Apalagi Capresnya Anies, Warga NU Pasti Mikir

"Karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan. Itu domain partai politik, silahkan, silahkan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat," kata Gus Yahya.

Terakhir, Gus Yahya mengucapkan selamat kepada Cak Imin yang kini menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Bahkan dalam ucapan selamat itu, dia berseloroh ihwal Cak Imin yang kini sudah mendapatkan pasangan itu statusnya tidak sendiri lagi.

"Pertama ya, kami hanya bisa mengucapkan selamat sudah dapat jodoh, gitu ya. Enggak jomblo lagi."

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan