Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Cak Imin dan Syaikhu Kompak Tolak Politik Identitas di Koalisi Perubahan

Adapun hal itu ditegaskan keduanya saat konferensi pers kunjungan PKB dan NasDem di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

Tribunnews.com/Rahmat Nugraha
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengunjungi kantor DPP PKS di Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023). Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kompak tolak politik identitas di Koalisi Perubahan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kompak tolak politik identitas di Koalisi Perubahan.

Adapun hal itu ditegaskan keduanya saat konferensi pers kunjungan PKB dan NasDem di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: VIDEO Perindo: Berlebihan Jika Ganjar Disebut Lakukan Politik Identitas Terkait Tayangan Azan di TV

"Tentu kami juga tidak khawatir bahwa ini menjadi politik identitas. Saya kira ini perpaduan partai yang mungkin memiliki basis keumatan dan basis nasionalisme," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu kepada awak media.

Oleh karena itu kata Syaikhu, dirinya sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh Ketua umum partai Nasdem.

"Bahwa justru dengan koalisi ini tidak ada lagi keterbelahan, keterpecahan di tengah masyarakat, cebong kampret selesai sudah kita songsong masa depan ini lebih baik," sambungnya.

Baca juga: Wapres Minta Media Beri Pendidikan Masyarakat Agar Pilih Pemimpin yang Jauh dari Politik Identitas

Sementara itu ketua umum PKB Muhaimin Iskandar juga mengungkapkan hal yang sama menolak ada politik identitas di Koalisi Perubahan.

"Bahwa PKS dan PKB memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing di dalam basis dukungan. Tentu justru perbedaan inilah yang akan saling memperkuat dan insyaallah menjadi modal pemenangan pasangan ini, pasangan Amin (Anies-Cak Imin)," terang wakil presiden dari Koalisi Perubahan tersebut.

Yang kedua lanjut Cak Imin, partainya sudah punya track record di DPR bersama PKS, tidak pernah mengedepankan politik identitas. Melainkan bisa melepas dari identitas masing-masing. 

"Jadi kita punya identitas masing-masing, identitas saya dari Jawa Timur, Pak Syaikhu dari Jawa barat. KTP sama-sama Jakarta barang kali. Itu identitas kita," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan