Senin, 18 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kondisi Peta Koalisi jika Demokrat Gabung ke Prabowo

Andai Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, maka posisi KIM akan semakin kuat.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
Tribunnews.com/JEPRIMA/IRWAN RISMAWAN
Foto kanan: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (kedua kiri), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan) Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (kanan) dan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta (kiri) melakukan salam tumpuk tangan sebelum rapat di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (14/9/2023). Foto kiri: Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan kata sambutan pada perayaan HUT ke 22 Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023). Andai Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, maka posisi KIM akan semakin kuat. 

Hal serupa juga terjadi apabila dibandingkan dengan Koalisi Perubahan, pendukung Anies Baswedan yaitu PKB dan NasDem.

Jika tanpa PKS, PKB dan NasDem sudah mendapatkan 117 kursi di DPR.

Sementara bila PKS resmi mendukung duet Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Koalisi Perubahan mendapat limpahan 50 kursi sehingga menjadi 167 kursi.

Dengan demikian, tetap saja, jumlah kursi yang didapat Koalisi Indonesia Maju plus Demokrat, masih jauh lebih banyak.

Yang perlu digarisbawahi, ini adalah hitung-hitungan andaikan nanti Demokrat jadi 'berangkulan' dengan Gerindra, PAN, dan Golkar untuk mengusung Prabowo.

Apabila Demokrat memilih mendukung Ganjar, maka hitung-hitungan di atas, juga sudah pasti akan berubah.

Baca juga: Peta Kekuatan Ganjar andai Demokrat Bergabung PDIP

Demokrat Pertimbangkan Ajakan Dukung Prabowo

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023). (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan pihaknya mempertimbangkan ajakan mendukung Prabowo.

Menurut Jansen, Demokrat telah mendapat ajakan dari Golkar, PAN, dan Gerindra untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Sambutan dan ajakan hangat seperti ini tentu saja akan jadi bahan pertimbangan untuk kami dalam mengambil keputusan," kata Jansen kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).

Sebab, dalam kerja sama tentunya dibarengi perasaan nyaman, sederajat, dan sepemahaman.

"Dan sambutan hangat begini akan jadi salah satu pertimbangan bagi kami dalam mengambil keputusan," ujar Jansen.

Terkait arah koalisi, Jansen menerangkan Demokrat sedang berproses di internalnya serta melakukan penjajakan.

Namun, dia menuturkan Demokrat masih terbuka untuk bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo ataupun Ganjar.

"Yang pasti per-keadaan saat kami Demokrat masih terbuka baik ke koalisi Pak Prabowo ataupun Mas Ganjar," ucap Jansen.

Jansen menambahkan semua penjajakan yang dilakukan akan dilaporkan kepada Majelis Tinggi Partai (MTP) sebagai pengambil keputusan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan