Minggu, 24 Agustus 2025

Pilpres 2024

Gagasan 2 Bacapres ke Mahasiswa UI, Anies Bicara Pendidikan, Ganjar Ingin Manfaatkan Bonus Demografi

Dua bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memberikan kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UI

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com/fisip.ui.ac.id
Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan saat memberi kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. 

Dirinya  tidak sepakat dengan model pendidikan tinggi saat ini yang terkesan sarat komersialisasi.

Yang dimaksud adalah masyarakat bisa menjadi merasakan bangku kuliah jika sanggup membayar uang kuliah yang tinggi.

Dia meminta pemerintah agar tak ragu mengeluarkan anggaran untuk pendidikan sebagai investasi masa depan.

"Perubahan yang kita dorong terkait keadilan. Kebijakan harus aspek keadilan. Kalau ada aspek keadilan, setiap susun kebijakan ada pernyataan, sudahkah kebijakan penuhi aspek keadilan? Maka mindset berubah. Ini yang kita ingin bawa," ucap Anies.

"Karena itu kita tidak usah ragu mengeluarkan anggaran yang cukup agar PT bisa menjadi tempat untuk pendidikan tempat untuk pelatihan dalam artian untuk saintifik," sambung Anies.

Menurut Anies, pendidikan adalah sebuah perangkat investasi yang akan berguna membangun generasi buat beberapa tahun mendatang. 

Poin-poin pidato Anies Baswedan

  • Tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud bila terbebas dari praktik korupsi
  • Hukuman yang keras terhadap koruptor bisa meredam keserakahan dan menimbulkan rasa takut bila melakukan korupsi
  • Puji bahasa nasional yang dimiliki bangsa Indonesia
  • Singgung soal Konoha dan Wakanda sebagai fenomena demokrasi yang tidak sehat
Ganjar singgung pemimpin bukan malaikat

Membuka kuliah kebangsaan di FISIP UI, Ganjar Pranowo mengatakan pemimpin bukanlah malaikat yang bisa menyelesaikan seluruh masalah.

"Pemimpin bukan malaikat yang bisa menyelesaikan (masalah) dengan seluruh kesempurnaan. Tidak ada itu," kata Ganjar saat memberi Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

Namun, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menegaskan pemimpin harus bisa membangun optimisme.

"Pemimpin harus memberikan optimisme, data dan fakta boleh disajikan," ujar Ganjar.

Ganjar mengakui jika masih ada problem soal korupsi dan pelayanan publik yang masih buruk.

"Bahwa ada problem tadi, korupsi iya. Ada problem layanan publik yang buruk," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia juga menyinggung mengenai  posisi Indonesia pada lingkup internasional.

Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 Ganjar Pranowo saat mengisi Kuliah Kebangsaan di Fisip Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). Kuliah Kebangsaan Fisip UI tersebut mengambil tema Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 Ganjar Pranowo saat mengisi Kuliah Kebangsaan di Fisip Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). Kuliah Kebangsaan Fisip UI tersebut mengambil tema Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ganjar menyebut perhelatan G20 dan KTT ASEAN di Indonesia menjadi bukti bahwa peta politik Indonesia secara global tidak terlalu buruk.

"Maka apa sebenarnya yang kita lakukan untuk bisa berkontribusi, untuk bisa membuktikan bahwa G20 kita mendapatkan peran penting, ASEAN kita mendapatkan peran yang cukup penting. Artinya roadmap kita dalam politik global tidak terlalu buruk," imbuhnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan