Pilpres 2024
Jokowi Disebut Jadi Pihak yang Paling Happy jika Duet Prabowo-Ganjar Terjadi
Pengamat politik menilai pihak yang paling merasa senang Prabowo dan Ganjar melebur jadi satu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Sri Juliati
Data Survei Voxpol Center Bulan Agustus kemaren menunjukkan bahwa sebesar 56, 3 persen pemilih menginginkan pasangan capres-cawapres cukup 2 pasang saja dan sebesar 34,9 persen menginginkan pasangan capres-cawapres lebih dari 2 pasang.
Mereka yang menginginkan capres-cawapres lebih dari 2 pasang tentu memiliki alasan.
Yakni agar pemilih mendapatkan alternatif pilihan yang beragam dan variatif, tidak terjadi perpecahan dan keterbelahan yang berujung konflik di tengah masyarakat, terjadi kompetisi persaingan yang sehat dan fair serta untuk menghindari terjadinya politik identitas.
Bagi Pangi, Pilpres 2024 mendatang yang terpenting harus ada representasi poros perubahan dan poros keberlanjutan.
Ini dilakukan supaya kedua mazhab pemilih yakni rakyat indonesia, merasa terakomodir dan terwakili aspirasinya.
Baca juga: Ahmad Basarah Nilai Megawati Berpeluang Terima Wacana Duet Ganjar-Prabowo

Terkait adanya upaya untuk mengatur atau mendesain agar poros Ganjar dan poros Prabowo melebur, kata Pangi, mungkin tujuannya agar tak mendapat lawan tanding yang sebanding,.
"Ada keyakinan menang 1 (satu) putaran apabila menyatu dua poros di atas. Ini saya pikir juga sesuatu yang sudah dikalkulasi, dihitung ulang secara cermat karena ada kekhawatiran pasangan Anies-Cak Imin berpotensi punya kans menang kalau kontestasi pertandingan terjadi 2 (dua) putaran dengan skema tiga poros," lanjut Pangi.
Apabila melihat ke belakang, Pemilu 2009 punya pengalaman terdapat tiga pasang capres-cawapres.
Menariknya pemilu hanya berlangsung satu putaran saja, karena memang pada waktu itu hasil survei menunjukkan perolehan elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melewati ambang batas 50 persen plus satu.
"Sementara hasil survei pemilu per-hari ini, memprediksi belum ada elektabilitas ketiga kontestan capres kita melewati angka tersebut, jangankan melewati angka psikologis kemenangan 50 persen plus satu, 40 persen saja belum ada yang lolos angka psikologis tersebut," kata Pangi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.