Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Gibran Diprediksi Dukung Ganjar, Kaesang ke Prabowo, Bagaimana dengan Jokowi?

Keluarga Presiden Jokowi diprediksi main 'dua kaki' di Pilpres 2024. Dua anaknya akan beda pilihan di Pilpres 2024.

Editor: Hasanudin Aco
Youtube Sekretariat Presiden/PSI/Kaesang Pangarep by GK Hebat
Presiden Jokowi (kiri) dan dua putranya yakni Kaesang Pangarep (tengah), dan Gibran Rakabuming Raka (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Keluarga Presiden Jokowi diprediksi main 'dua kaki' di Pilpres 2024.

Seperti diketahui Jokowi memiliki tiga anak yakni Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.

Putra sulungnya yakni Gibran Rakabuming Raka adalah kader PDI Perjuangan yang kini menjabat Wali Kota Solo.

Sementara anak bungsu Jokowi yakni Kaesang Pangarep baru saja menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Adapun anak kedua Kahiyang menikah dengan pengusaha Bobby Nasution yang kini menjabat Wali Kota Medan.

Dua putra Jokowi Gibran dan Kaesang disorot publik akhir-akhir ini karena manuver  politik mereka jelang Pilpres 2024, terutama mengenai arah dukungan politik.

Baca juga: Boneka Teddy Bear Cokelat Kerap Temani Kegiatan Kaesang Pangarep, Apa sih Istimewanya?

Seperti apa dukungan politik keluarga Jokowi di Pilpres 2024? Berikut ulasan Tribunnews.com, Jumat (6/10/2023) :

Gibran Dukung Ganjar

Gibran sebagai anak tertua Presiden Jokowi diprediksi akan mendukung calon presiden yang diusung PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi  meyakini Gibran tak akan "menyeberang" ke kubu lain apalagi menerima pinangan sebagai pendamping bacapres Prabowo Subianto seperti yang banyak diprediksi kalangan tertentu.

"Bagaimanapun juga Gibran adalah petugas partai yang terikat dengan kebijakan-kebijakan partai. Saya kira Gibran berhitung dan cukup hati-hati, dalam hal ini, untuk tidak terjebak dalam skenario yang bisa memecah belah soliditas partai. Sebagai petugas partai, dia harus memenuhi keputusan partai," kata Ade kepada wartawan, Kamis (5/10/2023) dikutip dari Banjarmasinpost.com.

Ade mengatakan semula Gibran menunjukkan gestur akomodatif ke Prabowo dengan melakukan berbagai pertemuan di Solo.

"Tapi sekarang Gibran menunjukkan hati-hati terhadap isu-isu bacawapres Prabowo dan memperlihatkan tunduk kepada PDI-P. Ini menunjukkan ke hati-hatian politik yang tinggi dan Gibran sedang mengkalkulasi," ucap Ade.

Lebih jauh, Ade meyakini Gibran tak akan sembarangan menerima pinangan dari parpol lain.

Pasalnya hingga kini permohonan uji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) terkait syarat usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden di Mahkamah Konstitusi (MK) masih belum diputus.

Usia Gibran belum 40 tahun.

Selain terganjal syarat itu, menurut Ade, Gibran juga tak mau menjalankan spekulasi-spekulasi yang berisiko menyebabkan ia kehilangan PDI-P sebagai kendaraan politik.

PDI-P penting jika Gibran punya niat naik kelas jadi Gubernur Jawa Tengah di 2024.

Kaesang Dukung Prabowo

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai kecil kemungkinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di bawah kepemimpinan Kaesang Pangarep mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Menurut Agung, langkah Gerindra bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo Subianto lebih jauh untuk meminang PSI sebagai mitra koalisi ketimbang PDIP.

"Artinya sampai saat ini kemungkinan PSI mendukung Ganjar masih kecil ketimbang bersama Prabowo," kata Agung kepada Tribunnews.com dikutip pada Jumat (6/10/2023).

Namun dia berpendapat bahwa PDIP bisa saja meminang PSI untuk berkoalisi bila dalam beberapa waktu ke depan melakukan manuver tajam.

"Kecuali dalam beberapa waktu ke depan ada manuver tajam dari elit PDIP-PSI untuk mengakselerasi kerja sama politik ini," ujar Agung.

Agung juga merespons mengenai pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Dia menilai bahwa pertemuan keduanya untuk menormalisasi hubungan antara PDIP dan PSI.

Bagaimana dengan Jokowi? Dukung Siapa?

Ade Reza Hariyadi mencium ada peran yang dimainkan Jokowi di balik sikap-sikap politik yang ditunjukkan Gibran dan Kaesang.

"Atau bisa jadi Presiden Jokowi ini menjalankan dua skenario dari dua anaknya Kaesang yang menjadi Ketua Umum PSI yang condong ke Prabowo dan Gibran ke Ganjar. Bisa jadi ini merupakan politik diaspora dengan menyiapkan sekoci-sekocinya di parpol," ucap Ade.

Presiden Jokowi, menurut  Ade, ingin mengamankan posisi setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Oleh karenanya, Ade merasa Jokowi wajar berinvestasi politik kepada kandidat lain yang termanifestasi dari sikap trah politik keluarganya.

"Biar bagaimana pun harus dipahami kalau Pak Jokowi ini secara usia dan kekuatan politik masih sangat produktif. Tentu perlu saluran-saluran politik dan tidak hanya untuk mengartikulasikan sisi politik sendiri tapi juga perlu kesinambungan kepentingan politik trah atau ke keluarganya," ucap Ade.

Jokowi Main 'Dua Kaki' di Pilpres 2024

Beberapa waktu lalu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai Presiden Joko Widodo berpotensi 'bermain dua kaki' di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Di satu sisi, Jokowi tunduk pada keputusan PDI Perjuangan mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Di sisi lain, Jokowi mungkin bergerak mendukung pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Apalagi sejumlah jaringan relawan Pro Jokowi (Projo) justru menyiratkan dukungan kepada Prabowo.

Kecenderungan dukungan Projo dan relawan lainnya terhadap Prabowo tak lepas dari restu Jokowi.

Sumber: Tribunnews.com (Reza/Fersianus)/Kompas.com/Banjarmasinpost.com

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan