Pilpres 2024
Puan Maharani Bantah Ajak Kaesang & PSI Bergabung Dukung Ganjar: 'Mas Kaesang Nggak Perlu Digoda'
Puan mengatakan dirinya dengan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut tidak saling menggoda, melainkan sama-sama memahami.
Editor:
Dewi Agustina
Salah satunya, Kaesang menyampaikan permohonan maaf kepada Puan karena dulu banyak kader PSI yang mencela PDIP.
"Biasa tadi ada beberapa obrolan serius, karena kami keluarga jadi lebih santai. Tadi saya minta maaf untuk teman-teman PSI yang dulu bisa dibilang mencela, merendahkan PDIP. Saya dari PSI, minta maaf kepada Mba Puan secara langsung, ini pesta demokrasi harus gembira, santun, dan santuy," kata Kaesang.
Kaesang juga mengungkapkan alasan memilih PDIP sebagai partai pertama yang ia sambangi setelah terpilih menjadi Ketua Umum PSI.
Menurut Kaesang, PDIP sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri, karena semua anggota keluarganya adalah kader
PDIP.
Ia juga sempat berseloroh momentum ngopi bareng ini sebagai pertemuan antara dua anak presiden.
"Kami ini sebenarnya sudah seperti keluarga. Bapak saya, kakak ipar, kakak saya juga semuanya kan di PDIP. Balik lagi bapak saya selama ini selalu didukung oleh Mbak Puan dan teman-teman di PDIP. Saya rasa kami sudah seperti keluarga sendiri, sama-sama anak presiden, ya, Mba Puan," kata Kaesang.
Senada dengan Kaesang, Puan menyebut pertemuan itu lebih seperti pertemuan saudara.
Ia menilai hubungannya dengan Kaesang lebih seperti hubungan kakak adik saja.
Puan bahkan sempat memanggil Kaesang dengan sebutan 'Dik Ketum'.
"Baru saja selesai ngobrol-ngobrol santai, ngobrol-ngobrol santai sama Mas Kaesang, Dik Ketum PSI yang baru saja menjadi Ketua Umum PSI," kata Puan.
"Walaupun yang satu ketua umum, yang satu ketua DPR, tapi memang hubungan kami itu kan seperti kakak-adik. Jadi yang tadinya mau ngobrol santai dua orang, kakak dan adiknya, tapi tentu diselingi dengan pembicaraan serius terkait isu-isu terkini dan politik ke depan," ungkap Puan.
Puan juga mengapresiasi permohonan maaf dari Kaesang yang sudah mewakili PSI.
Menurutnya, etika politik ke depan harus dibangun dengan baik.
"Saya terima kasih, sama seperti yang disampaikan Mas Kaesang, kita akan membangun Indonesia dengan etika santun, etika saling menghargai, menghormati," kata Puan.
Puan pun menepis tudingan kalau partainya sombong karena terkesan memilih-milih partai untuk diajak bekerja sama.
"Jangan mengatakan sombong atau enggak sombong. Ini masalahnya cuma masalah teknis komunikasi yang belum nyambung. Jadi kesalahpahaman ataupun kemudian miskomunikasi yang mungkin pernah terjadi jangan sampai terulang dan terjadi lagi," kata Puan. (tribun network/den/ibr/dod)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.