Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Relawan Samawi Berharap Prabowo Tunjuk Putra Jokowi Gibran Jadi Cawapres

Nahdy pun meyakini Gibran merupakan sosok yang tepat menjadi bakal cawapres Prabowo. Sebab, keduanya bisa saling melengkapi satu sama lainnya.

Penulis: Igman Ibrahim
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) mendeklarasikan mendukung Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) RI. 

Jokowi terlihat memakai baju koko putih, celana bahan biram dan kopiah hitam. Dia tampak didampingi staf khusus Wapres RI Maruf Amin, Aminuddin Ma'ruf. 

Ketua Umum Samawi Gus Muhammad Nahdi dan Sekum Samawi Nizar Ahmad Saputra menyambut kehadiran Jokowi. Memasuki Istora, Jokowi langsung menghadiri para peserta rapimnas dan para relawan Samawi lainnya. 

Tampak Jokowi menerima swafoto, dan menyalami satu per satu hadirin yang berada di lokasi.

Para relawan dan peserta rapimnas juga melantunkan tampak selawat nabi.

Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi juga sempat memberikan arahan. Dia menekankan bahwa sosok pemimpin haruslah bernyali besar. 

Dia berharap, Pemilu 2024 bisa menghasilkan pemimpin yang memiliki keberanian.

"Dibutuhkan pemimpin yang bernyali, memiliki nyali yang tinggi. Dibutuhkan pemimpin yang berani mengambil risiko karena yang dihadapi ke depan akan semakin kompleks, semakin sulit dan semakin tidak mudah," kata Jokowi disambut riuh para peserta rapimnas.

Jokowi kemudian menyinggung kompleksnya permasalahan yang dihadapi bangsa ini jika tak memiliki pemimpin yang bernyali besar.

Contohnya seperti saat ini dimana pemerintah Indonesia digugat oleh Uni Eropa karena menghentikan impor nikel.

"Bayangkan kalau kita memiliki pemimpin, kita ingin mengolah misalnya nikel kita sendiri di sini.

Kemudian digugat oleh Uni Eropa, kemudian takut dan mundur. Mana? sudah kita eksportnya mentahan terus, tidak barang jadi yang memiliki nilai tambah yang besar," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan dirinya sama sekali tidak gentar untuk tetap pada keputusan menghentikan ekspor nikel mentah.

"Kita baru menstop nikel tahun 2020 saja, kita digugat oleh Uni Eropa. Banyak Menteri bertanya pada saya 'Pak ini kita digugat', ya digugat dihadapi, carikan pengacara-pengacara yang baik, kita hadapi. Jangan digugat negara besar, kemudian kita mundur, nggak jadi lagi barang ini nanti," tutup Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan