Selasa, 12 Agustus 2025

Pilpres 2024

Sikap Puan usai Gibran jadi Cawapres Prabowo: Akui Menerima dan Tepis Kabar Gibran Keluar dari PDIP

Sikap Puan Maharani usai Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Penulis: Rifqah
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani saat ditemui usai rapat TPN Ganjar-Mahfud bersama para Ketua Umum Parpol di Gedung High End, Jakarta, Rabu (25/10/2023) - Sikap Puan Maharani usai Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM - Begini sikap Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani usai Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Dalam hal ini, Puan mengaku menerima Gibran yang resmi menjadi cawapres Prabowo.

"Ya sudah, sudah jadi calon wapres dari bersama dengan Mas Prabowo," kata Puan ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu sore usai menghadiri rapat TPN Ganjar-Mahfud," ungkapnya, dilansir Kompas.com, Rabu.

Selain itu, Puan juga menepis kabar mengenai pengunduran diri Gibran dari PDIP.

Puan menegaskan, Gibran hanya berpamitan untuk menjadi cawapres Prabowo saja.

Ia pun mengaku tak menerima pengembalian Kartu Tanda Anggota dari Gibran.

Di mana, hal tersebut berarti Gibran hingga saat ini masih tercatat sebagai kader PDIP.

Baca juga: Ketua DPC PDIP Solo Minta Gibran Kembalikan KTA: Jangan Sampai Ketua Umum Nilai Saya Bermain 2 Kaki

"Sudah ketemu, ngobrol-ngobrol dan banyak hal yang kita bicarakan dan ya sudah enggak masalah."

"Mas Gibran pamit, ingin menjadi cawapres dari Mas Prabowo," ujar dia.

Mengenai nasib Gibran itu, Puan tak mau menjawab lebih jauh karena dianggap memancing sikapnya.

Sebagai informasi, Prabowo dan Gibran sudah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hari ini, Rabu.

Selanjutnya, mereka akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (26/10/2023) besok.

Tambahan, sebelumnya, pasangan capres-cawapres Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud telah lebih dulu mendaftarkan diri menjadi peserta Pilpres 2024 ke kantor KPU.

Pernyataan PDIP usai Gibran jadi Cawapres Prabowo

Selain Puan yang memberikan pernyataan, ada juga beberapa politikus PDIP yang turut berkomentar usai Gibran memilih menjadi cawapres Prabowo.

Terutama mengeluarkan pernyataan mengenai hubungan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, dikabarkan bahwa hubungan mereka berdua retak, karena putra sulung Jokowi tersebut.

Pasalnya, hingga kini Gibran masih tercatat menjadi kader PDIP meskipun sudah resmi mendampingi Prabowo.

Menanggapi persoalan itu, politikus senior PDIP sekaligus mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Pramono Anung memberikan pernyataan, bahwa kabar tersebut tak benar.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, (7/6/2023) - Sikap Puan Maharani usai Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, (7/6/2023) - Sikap Puan Maharani usai Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. (Taufik Ismail)

Pramono menegaskan, hubungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri baik-baik saja.

"Ah hubungan baik-baik saja, saya saja cerah ceria," kata Pramono usai menghadiri pelantikan pejabat negara di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (25/10/2023).

Kendati demikian, Pranowo tak menjawab dengan tegas, apakah Presiden Jokowi dan Megawati sudah berkomunikasi usah Gibran menjadi cawapres Prabowo.

"Ya pokoknya hubungannya baik-baik saja, cerah ceria, dan rumor yang beredar itu sudah engga benerlah," tegasnya.

Baca juga: Maung Antar Prabowo-Gibran ke KPU, Prabowo: Tanda Tekad Kami Bawa Indonesia Jadi Negara Makmur 

Mengenai rencana pertemuan Presiden Jokowi dan Megawati usai Gibran menjadi cawapres Pranowo ini, Pramono hanya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan urusan partai.

"Ah itu urusan partai, saya Sekretaris Kabinet, urusannya di sini," katanya.

Senada dengan Pramono, politikus PDIP Yasonna Laoly juga menyatakan, bahwa hubungan Presiden Jokowi dan Megawati masih baik-baik saja.

Majunya Gibran menjadi cawapres Prabowo itu, dikatakan Yasonna, tidak memengaruhhi hubungan keduanya.

"Enggak (terpengaruh), baik-baik saja saya kira. Enggak ada masalah," ucap Yasonna di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu.

Dalam hal ini, Yasonna berpendapat, bahwa Gibran mempunyai hak untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Ya silakan itu hak, Gibran untuk maju dalam kontestasi ini," kata Yasonna.

Sementara itu, terkait status Gibran di PDIP, Yasonna menegaskan bahwa hal tersebut akan ditentukan oleh DPP PDIP.

Diakui Yasonna, sejauh ini ia belum mengetahui sikap dari DPP PDIP terhadap Gibran nanti.

"Ya itu biar DPP yang apa, kita belum apa. Saya belum dapat info dari DPP. Nanti DPP," ucap Yasonna di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

"Saya kita nanti DPP akan memberikan pandangannya," ucap Yasonna.

FX Rudi Harap Gibran Serahkan KTA PDIP

Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengkritik kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka. FX Rudy yang juga Ketua DPC PDIP Solo protes kenaikan PBB ugal-ugalan tak komunikasi dengan DPRD - Sikap Puan Maharani usai Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengkritik kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka. FX Rudy yang juga Ketua DPC PDIP Solo protes kenaikan PBB ugal-ugalan tak komunikasi dengan DPRD - Sikap Puan Maharani usai Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap Gibran menyerahkan KTA PDIP.

"Menurut saya Mas Gibran datang kelihatan mukanya di DPC meninggalkan DPC dengan mengundurkan dirinya kelihatan punggungnya. Itulah pesan dan harapan saya," ucap dia saat ditemui di kediamannya, dikutip dari TribunSolo.com, Rabu.

"Dengan sangat lagi hormat saya harap Mas Gibran berani membuat surat pengunduran diri dan mengembalikan KTA ke DPC PDI Perjuangan sehingga menghormati Bu Mega sebagai Ketua Umum," tambahnya.

FX Rudy menyatakan, tak ingin PDIP bermain dua kaki dengan membiarkan Gibran berstatus sebagai anggota PDIP.

Padahal, seperti yang diketahui bersama, Gibran kini telah menjadi cawapres koalisi partai lain, yakni Prabowo.

Sedangkan, PDIP memiliki koalisi sendiri yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres 2024.

Di sisi lain, FX Rudy mengatakan, PDIP bisa saja memecat putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.

Namun, menurutnya, Gibran lah yang harusnya sadar diri dan mundur dari kader PDIP sebagai bentuk penghormatan.

"Kan nggak perlu dipecat sebetulnya. Kesadaran diri datang kelihatan muka pulang kelihatan punggung. Itu kan budaya bangsa kita sendiri. Menurut saya etika lah," ujar dia.

(Tribunnews.com/Rifqah/Fahdi Fahlevi/Taufik Ismail) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin) (Kompas.com/Nicholas Ryan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan