Sabtu, 16 Agustus 2025

Pilpres 2024

Alasan PDIP Tak Pecat Gibran usai Jadi Cawapres Prabowo, Ahmad Basarah Singgung soal Etika Politik

Ahmad Basarah menyayangkan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo, tapi saat yang bersamaan masih menjadi kader PDIP.

Penulis: Nuryanti
Tribunnews/Mario Christian Sumampow
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat di KPU untuk daftar sebagai peserta Pilpres 2024, Rabu (25/10/2023). Menurut Ahmad Basarah, sejatinya Gibran telah keluar dari PDIP. 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, masih menjadi kader PDIP meski diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Adapun KIM terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Gelora, PBB, Garuda, dan PRIMA.

Sementara, PDIP telah memutuskan mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengatakan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto bertentangan dengan keputusan PDIP.

Pasalnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah memutuskan mengusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

Apa alasan PDIP tak pecat Gibran?

Baca juga: Tanpa Kata, Iriana Pamerkan Senyum dan Jempol Terkait Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Menurut Ahmad Basarah, sejatinya Gibran telah keluar dari PDIP.

"Jadi tanpa harus diberhentikan secara resmi sebenarnya rakyat telah menganggap Mas Gibran keluar dari PDIP karena telah mengambil keputusan keluar dari dari garis politik partai yang resmi," ujarnya di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Basarah pun menyayangkan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo, tapi saat yang bersamaan masih menjadi kader PDIP.

Ia menegaskan, seharusnya Gibran memahami aturan main dalam sebuah organisasi partai politik (parpol).

"Dia harusnya tahu persis aturan main dalam organisasi partainya PDIP mulai dari ADRT maupun partai-partai politik lain," tegas Basarah.

Gibran Disebut Seharusnya Mundur dari PDIP

Ahmad Basarah juga menilai, Gibran seharusnya keluar dari PDIP setelah diusung KIM menjadi cawapres Prabowo.

"Harusnya dia (Gibran) mengundurkan diri secara resmi ketika dia mengambil keputusan politik keluar dari keputusan PDI Perjuangan," katanya, Kamis, dilansir Kompas.com.

Baca juga: Gibran Tak Masalah Dicap Pengkhianat Karena Membelot Dari PDIP Jadi Cawapres Prabowo

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah saat ditemui awak media di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah saat ditemui awak media di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Ia menuturkan, langkah Gibran menerima pinangan sebagai cawapres Prabowo telah bertentangan dengan garis keputusan politik PDIP.

"Maka, dengan sendirinya dia keluar dari aturan main kepartaian," kata Basarah.

"Maka setelah dia mengambil sikap keluar dari aturan resmi partai, yang tersisa dari Mas Gibran itu adalah sebuah etika politik," jelas dia.

PDIP Sindir Etika Politik Gibran

Sementara itu, Ahamd Basarah menyebut, dalam sebuah organisasi maupun partai politik, memiliki aturan main.

"Organisasi apapun mulai dari organisasi negara, partai politik termasuk keluarga ada yang namanya rule of game, ada yang namanya aturan main," ungkapnya, Kamis.

Sehingga, dirinya meyakini Gibran memahami aturan main dalam berorganisasi partai.

"Maka ketika dia telah mengambil langkah di luar rule of game partai, bicara di atas semua itu adalah etika politik," kata dia.

Baca juga: Gibran Cawapres Prabowo Dinilai Bikin Suhu Politik Kota Solo Panas, Pengamat: Terutama Elite Partai

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menegaskan belum ada pernyataan Gibran mundur dari PDIP.

Gibran juga disebut belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Menurut Puan, Gibran hanya berpamitan kepadanya untuk menjadi cawapres Prabowo.

"Sudah ketemu, ngobrol-ngobrol dan banyak hal yang kita bicarakan dan ya sudah enggak masalah."

"Mas Gibran pamit, ingin menjadi cawapres dari Mas Prabowo," katanya di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Gibran Rakabuming Raka saat melakukan pendaftaran capres-cawapres untuk Pilpres 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Gibran Rakabuming Raka saat melakukan pendaftaran capres-cawapres untuk Pilpres 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (25/10/2023). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Adapun Prabowo dan Gibran telah mendaftar sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Rabu (25/10/2023).

Saat ditanya posisi dirinya di PDIP, Gibran menegaskan, ia sudah berbicara dengan Puan Maharani.

"Saya sudah ketemu Mbak Puan," ungkapnya kepada awak media di KPU RI, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Sri Mulyani Tanggapi Program Unggulan Prabowo-Gibran, Ungkap Sudah Ada di Era Jokowi

Sementara itu, Prabowo Subianto sempat mengaku pihaknya tidak masalah menunjuk Gibran menjadi cawapres, meski masih berstatus kader PDIP.

Kala itu, Prabowo ditanya apakah Gibran sudah mengundurkan diri dari PDIP sejak dipinang menjadi cawapres.

Terkait hal ini, Prabowo tidak tahu apakah Wali Kota Solo itu sudah mengundurkan diri dari PDIP.

"Saya sendiri belum jelas apakah beliau keluar atau tidak keluar," ujarnya seusai acara Konser Pilpres Santuy 'OJO RUNGKAD' di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Prabowo menyatakan, status Gibran yang masih menjadi kader PDIP bukanlah persoalan.

Baca juga: Duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 Disebut Jembatan 2 Generasi, Baby Boomers dan Millenial

Sebaliknya, Prabowo justru merasa bagus jika Gibran masih berstatus kader PDIP.

"Bagi kami tidak ada masalah, bagi kami tidak ada masalah karena memang."

"Kami rasa kan bagus jadi kami menganggap semua partai adalah rekan seperjuangan sama-sama anak bangsa Indonesia jadi enggak ada masalah, tidak ada masalah," ungkap Prabowo.

"Jadi kita senang aja kalau beliau tetap sebagai kader PDIP," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Fersianus Waku) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Berita lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan