Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Politisi PDIP Ramai-ramai Serang Jokowi, Mulai Adian hingga Hasto, Bakal Berlangsung hingga 2024?

Keputusan putra Jokowi menjadi pasangan politik calon rival Ganjar-Mahfud, yaitu Prabowo, mendapat respons keras dari PDIP.

kolase tribunnews
Presiden Jokowi dan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini maju cawapres di Pilpres 2024. Majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo membuat hubungan Jokowi sekeluarga dan PDIP menjadi kurang harmonis. 

Sebab PDI-P sebelumnya telah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.

"Ketika Mas Gibran kemudian keluar dari skema keputusan yang sudah diambil oleh Bu Megawati Soekarnoputri dan bahkan mencalonkan diri sebagai bakal cawapres di luar garis keputusan partai, maka secara konstitusi partai, secara aturan partai dia telah melakukan pembangkangan," ujar Basarah, (28/10/2023).

Menurutnya, setiap organisasi memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya, tidak terkecuali di PDIP.

Oleh karena itu, Gibran yang menjadi Wali Kota Solo dan kader PDIP juga harus menaati aturan partainya.

"Ketika beliau menjadi elitenya PDIP, maka saya yakin Mas Gibran sudah membaca anggaran dasar partai, anggaran rumah tangga partai dan mekanisme-mekanisme partai lainnya dalam mengambil keputusan," jelas dia.

Ahok: Gibran belum layak

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai Gibran belum layak maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Ahok berpendapat untuk jadi seorang pemimpin tak hanya modal berani untuk maju tapi juga rekam jejak yang jelas.

Menurutnya, hal ini tidak instan. Perlu waktu dan pembuktian.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita enggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti aja," ujar Ahok.

Gibran kini memang 'menyicip' dunia pemerintahan dengan menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua tahun lebih.

Namun menurut Ahok, Gibran belum teruji dan berpengalaman.

Politisi PDIP itu juga berkata bahwa untuk mengurus sebuah negara, setidaknya perlu ada pengalaman menjadi legislatif tingkat nasional dan eksekutif tingkat provinsi.

Dari sini, calon pemimpin negara dianggap mampu sebab punya pengetahuan tata negara yang lengkap.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved