Pilpres 2024
PDIP Sedih Ditinggalkan Keluarga Joko Widodo, Ini Respons Prabowo hingga Jokowi
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengungkit banyak kadernya yang juga diambil partai politik (parpol) lainnya.
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, berujar bahwa partainya kini merasa sedih dan perih.
Kesedihan itu muncul seiring berembusnya isu hubungan PDIP dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) memburuk.
Apalagi, kini putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Baca juga: PDIP Sebut Isu Tunda Pemilu Terorganisir Rapi
Sementara itu, putra bungsu Jokowi sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, sudah menyatakan mendukung Prabowo dan Gibran.
Pernyataan serupa juga diucapkan oleh menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan, Bobby Nasution, lebih memilih mendukung Prabowo dan Gibran.
Padahal, PDIP sudah mengarahkan para kadernya untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca juga: Tak Percaya Ditinggalkan Jokowi, PDIP Curhat Mengaku Sedih dan Perih
Hasto mengatakan, banyak kader PDIP yang tidak percaya bahwa Jokowi telah meninggalkan partai berlambang banteng itu.
"Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," kata Hasto lewat keterangan tertulisnya, Minggu, (29/10/2023), dikutip dari WartakotaLive.com.
Kata Hasto, PDIP selama ini telah mencintai Jokowi dan memberikan privilege atau keistimewaan kepada Presiden beserta keluarganya.
"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi."
Menurut Hasto, PDIP berharap peristiwa itu tidak terjadi. Akan tetapi, takdir berkata lain.
"Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi."
Hasto mengatakan, PDIP awalnya memilih bungkam, tetapi pada akhirnya berani menyampaikan perasaan sedihnya.
"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Mohamad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dll. beserta para ahli hukum tata negara, tokoh prodemokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," ucapnya.
Respons Prabowo
PDI Perjuangan (PDIP) mengaku kecewa dan sedih karena Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres dari Prabowo Subianto. Padahal, PDIP telah memberikan privilage yang besar kepada keluarga presiden Jokowi.
Menanggapi hal ini, calon presiden koalisi Indonesia maju, Prabowo Subianto menyebutkan hal yang dialami oleh PDIP merupakan bagian dari demokrasi.
"Ini kan proses demokrasi," kata Prabowo saat ditemui dalam peresmian posko pemilih Prabowo-Gibran di Taman Gunawarman Barat nomor 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (30/10/2023).
Baca juga: Sekjen Gelora Tepis Isu Dinasti Politik Gibran: Justru Rakyat Beri Respons Positif Sosok Anak Muda
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengungkit banyak kadernya yang juga diambil partai politik (parpol) lainnya.
Namun, hal ini tidak membuatnya dengan parpol itu menjadi masalah.
"Saya juga banyak kader saya juga yang diambil pihak lain, ya kita baik-baik aja ya kan. Kan kita satu bangsa satu negara," pungkasnya.
Komentar Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan mengomentari soal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merasa sedih karena ditinggalkan.
Sebelumnya diketahui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut merasa telah ditinggalkan Jokowi.
Bahkan dirinya menyebut PDIP telah memberikan privilege bagi Jokowi serta keluarganya.
"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," ucap Hasto.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi hanya memberikan respon yang singkat.
"Saya nggak ingin mengomentari," jawab Jokowi, saat ditemui awak media di Bumi Etam, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (31/10/2023), mengutip tayangan YouTube Kompas TV.
Sebagaimana diketahui, pernyataan ini muncul usai Gibran Rakabuming Raka, memutuskan maju dalam Pilpres 2024 menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Baca juga: Demi Pilpres yang Sejuk, Ketua TKN Prabowo-Gibran Minta Relawan Gencarkan Kampanye Positif
Padahal PDIP memiliki capres usungannya, yakni eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Selain Gibran, anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga membawa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk mendukung Prabowo.
Langkah Gibran dan Kaesang ini disebut-sebut sebagai cerminan dari sikap keluarga Jokowi yang 'membelot' dari PDIP.
Dalam kesempatan lain, Hasto juga mengungkapkan PDIP saat ini sedang berada dalam suasana sedih dan luka hati yang perih.
Diejlaskan Hasto, banyak yang tidak percaya bahwa realitas politik itu bisa terjadi.
Terlebih, Hasto menyebut bahwa seluruh jajaran DPP PDIP hingga ranting begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun ternyata ditinggalkan.
Pada awalnya, Hasto menyebut seluruh kader PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi.
"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dan lain-lain beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," kata Hasto.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.