Rabu, 27 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kisruh KTA dan Status Keanggotaan di PDIP, Kaesang Rayu Gibran Gabung PSI

Kaesang Pangarep rayu sang kakak, Gibran bergabung ke PSI di tengah kisruh KTA dan keanggotaan wali kota solo itu di PDIP.

KolaseTribunnews.com/Fersianus Waku/Jeprima
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023) (kiri), Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (kanan) dan Kaesang Pangarep. Kaesang Pangarep rayu sang kakak, Gibran bergabung ke PSI di tengah kisruh KTA dan keanggotaan wali kota solo itu di PDIP. 

Dia kemudian menyinggung pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta kader PDIP untuk keluar jika bermain dua kaki.

Menurut Nurdin, persoalan Gibran bisa diselesaikan dengan mudah oleh internal PDIP.

"Oleh karena itu, bahwa sebetulnya sangat mudah, internal partai PDIP selesaikan secara internal, kita tidak boleh ikut campur," kata Nurdin.

Nurdin menyebut partai berlambang pohon beringin itu tidak akan mencampuri urusan di dalam internal PDIP.

Dia juga mengaku sepakat dengan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyebutkan, kedaulatan partai tidak boleh diintervensi. Djarot turut hadir dalam acara itu.

Kemudian, Nurdin mengungkap alasan Golkar memilih mendukung Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo.

"Oleh karena itu, saya menegaskan bahwa Gibran itu adalah belum menjadi kader Partai Golkar. Kenapa Golkar mencalonkan? Itu adalah strategi dalam memenangkan pemilu," ujar dia.

Hasto singgung warna kuning

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Gibran sudah berpamitan dari partai.

Hasto mengatakan hal itu ketika ditanya apakah Gibran telah mengundurkan diri atau diberhentikan dari PDIP.

"Jadi, sudah pamit. Kalau sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetho welo welo (sangat jelas sekali, Bahasa Jawa)," ujar Hasto selepas mengikuti acara deklarasi Yenny Wahid dan Barikade Gus Dur di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta, Jumat, (27/10/2023).

Baca juga: PAN Sebut Prabowo-Gibran Punya Peluang Menang Satu Putaran

Ketika ditanya tentang status Gibran di partai berlambang banteng itu, Hasto menyinggung warna merah yang telah berubah menjadi kuning.

Namun, dia tidak menjelaskan apakah hal itu menandakan bahwa Gibran telah berpindah ke Golkar yang menjadi salah satu partai anggota koalisi pengusung Prabowo.

"Bentar, kalau enggak tegas, warna merah dan kuning sama enggak?" tanya Hasto.

Komarudin: Gibran bukan lagi kader PDIP

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan Gibran bukan lagi kader PDIP.

Komarudin menyebut Wali Kota Surakarta itu sudah tidak lagi menjadi kader partainya setelah mendaftarkan diri kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai cawapres Prabowo.

Dia kemudian menyinggung Megawati yang kerap meminta kader PDIP untuk tidak bermain dua kaki.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDIP telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM. Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," ujar Komarudin dalam keterangannya, Kamis, (26/10/2023).

Menurut Komarudin, persoalan keluar, pindah, dan berhenti dalam organisasi partai adalah hal yang biasa.

"Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDIP," kata dia menjelaskan.

Komarudin mengatakan masih ada banyak kader PDIP yang potensial.

"Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan TPN (Tim Pemenangan Nasional) Ganjar-Mahfud," katanya. (tribun network/thf/Tribunnews.com). 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan