Pilpres 2024
Pengamat: Gibran Maju Cawapres Tak Mengejutkan, Portofolio Keluarga Jokowi Melulu pada Kekuasaan
Pengamat Sosiologi Politik dari UNS, Rezza Akbar, memberikan komentar perihal hubungan PDIP dengan keluarga Presiden Joko Widodo.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Justru kesempatan itu akan dikapitalisasi oleh keluarga Jokowi untuk mendapatkan dan mengamankan kekuasaan.
Sebagaimana diketahui, kesempatan Gibran untuk maju sebagai bakal cawapres terbuka sejak Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian gugatan soal batas usia capres-cawapres.
Putusan itu menimbulkan kontroversi karena Ketua MK, Anwar Usman, merupakan paman Gibran atau adik ipar Jokowi.
Di sisi lain, akibat manuver yang dilakukan oleh Gibran, hubungan PDIP dengan keluarga Jokowi pun memanas.
Sebagai kader PDIP, Gibran tak mengikuti arahan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, dan malah menyeberang ke kubu Prabowo.
Bahkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, yang saat ini menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah mendeklarasikan dukungan partainya kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 mendatang.
Sementara Bobby Nasution yang juga kader PDIP telah menyatakan dukungannya terhadap langkah Gibran maju sebagai bakal cawapres.
Praktis, keluarga Jokowi dinilai meninggalkan tempat mereka dalam meniti karier politik, yakni PDIP.

Surat PDIP kepada Gibran
Meski telah menerima pinangan dari Prabowo, Gibran justru belum menuntaskan hubungannya dengan PDIP.
Saat ini, pria berusia 36 tahun itu masih menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Solo mengirimkan surat permohonan kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Surat yang ditandatangani langsung oleh Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Solo, yaitu FX Hadi Rudyatmo serta Teguh Prakosa itu berisi dua permohonan yang ditujukan untuk Gibran.
Surat tersebut dikirimkan FX Rudy melalui Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, pada Selasa (31/10/2023) lalu.
Surat dikirim usai permintaan FX Rudy untuk bertemu dengan Gibran selama ini belum juga terwujud.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.