Pilpres 2024
Dukung Prabowo-Gibran, Bobby Nasution Bakal Ikuti Langkah Gibran Kembalikan KTA PDIP?
Gibran tak lagi jadi anggota PDIP dan sudah kembalikan KTA, lantas bagaimana dengan Bobby Nasution yang juga terang terangan dukung Gibran-Prabowo?
Penulis:
Theresia Felisiani
Pernyataan itu diwakili oleh Hasanul Jihadi, salah satu relawan Bobby Nasution.
"Kita kawan-kawan dari Rumah Kolaborasi Bobby Nasution, artinya mesin ini, kendaraan ini akan digunakan untuk kepentingan dan memenangkan Bapak Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi Presiden," kata Hasanul Jihadi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu.
Bagaimanapun, dukungan ini menunjukkan bagaimana keluarga Jokowi mulai menjauhi PDIP.
Sebelumnya, Gibran yang merupakan kader PDIP justru menerima pinangan Prabowo Subianto untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
Lalu, beberapa waktu setelah Gibran dipilih sebagai bakal cawapres, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui sang Ketua Umum, Kaesang Pangarep, mengumumkan arah dukungannya.
Partai yang dipimpin oleh putra bungsu Jokowi itu memutuskan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Bobby Nasution Belum Dipecat PDIP, Kader Soroti Keberanian Pimpinan yang Pecat Kader Lainnya
PDI Perjuangan diminta tegas terkait sikap Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung bakal calon presiden/wakil presiden koalisi lain.
Diketahui Bobby mendukung calon presiden Prabowo Subianto yang berpasangan Gibran Rakabuming Raka.
Mantan anggota DPRD Sumut yang juga kader PDIP Sumut, Sutrisno Pangaribuan mengkritik sikap partainya yang tidak segarang saat memecat kader yang membelot.
"Berbeda dengan keberanian pimpinan PDIP saat dengan tegas menyampaikan pemecatan Rudolf Pardede Ketua DPD PDIP Sumut dan Akhyar Nasution wakil Ketua DPD PDIP Sumut serta sejumlah kader, pimpinan dan anggota DPRD PDIP Kabupaten Samosir. Para kader yang dianggap membelot memilih pasangan kepala daerah yang diusung partai lain tersebut dipecat dan diberi cap penghianat partai," kata Sutrisno, Kamis (26/10/2023).
Sutrisno mengatakan, PDIP mestinya berani mengambil sikap terhadap kader yang dianggap tidak patuh terhadap intruksi partai.
Sebagai kader PDIP, kata dia, hal itu berlaku umum termasuk kepada Bobby.
Seharusnya sebagai kader, Bobby mendukung Ganjar dan Mahfud bukan sebaliknya memberikan dukungan terhadap kandidat lainnya.
Sutrisno pun menyarankan agar Bobby segera mundur dari PDIP, jika memang berniat mendukung Prabowo dan Gibran.
"Kalau jadi pengurus partai tidak punya keberanian menegakkan aturan partai, dan arahan ketum partai, lebih baik mundur," kata Sutrisno.
"PDIP itu telah mengalami berbagai tekanan sejak orde baru saat Indonesia dipimpin mantan mertua Prabowo. Mengapa saat ini malah takut mengambil sikap," lanjutnya.
Baca juga: Djarot Pastikan Jokowi dan Bobby Nasution Masih Kader PDIP
Menurut Sutrisno, partai mesti benar benar menegakan aturan yang ada. Dia pun meminta agar pengurus PDIP tak bungkam soal itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.