Pilpres 2024
PDIP Tuding Prabowo-Gibran Pasangan Neo-Orde Baru, Gerindra: Senyumin, Jogetin Saja
Partai Gerindra menanggapi santai tudingan bahwa Prabowo-Gibran adalah pasangan neo-Orde Baru.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, buka suara setelah elite PDIP menuding pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan neo-Orde Baru.
Habiburokhman memilih menanggapi tudingan itu dengan santai sembari bertanya tentang neo-Orde Baru yang dimaksud oleh PDIP.
"Saya enggak tahu apa yang dimaksud neo-Orde Baru, apakah dalam konteks positif atau negatif," kata Habiburokhman selepas acara silaturahmi parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Jakarta, Minggu (5/10/2023), dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Dia menyebut pada masa Orde Baru juga terdapat hal-hal positif.
"Ya kalau dalam konteks positif, mungkin saja ya di Orde Baru baru ada hal-hal positif juga, begitu juga di Orde Lama, begitu juga di Orde Reformasi," ujar dia.
Kemudian, elite Gerindra itu berujar pihaknya tidak melakukan kampanye negatif.
Menurut dia, kampanye negatif justru menunjukkan pasangan calon tidak percaya diri dalam menunjukkan visi dan misi yang bisa mengambil hati rakyat.
"Politik kami adalah politik merangkul, politik senyumin aja. Silakan Pak Djarot bilang begitu. Pak Prabowo akan tersenyum saja. Kalau perlu, Pak Prabowo akan jogetin," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Prabowo-Gibran Disebut Neo Orde Baru, Fadli Zon: Pak Jokowi Ubah Haluan, Tidak Boleh Nangis
Tudingan Djarot
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menuding pasangan Prabowo dan Gibran sebagai cerminan neo-Orde Baru masa sekarang.
Djarot meminta seluruh partai politik pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk bersatu menghadapi mereka berdua.
"Terus bergerak, Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot lewat keterangannya, Sabtu (4/11/2023).
Dia berkata bahwa kemenangan dimulai dari rakyat yang memfokuskan pergerakan di akar rumput atau lingkup paling bawah.
Baca juga: PDIP Tuding Prabowo-Gibran Cerminan Neo-Orde Baru, Minta Mereka Dihadapi

Djarot turut menyinggung kasus penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
"Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud MD," ujarnya.
Di samping itu, dia menyindir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres yang membuka jalan bagi Gibran untuk menjadi cawapres.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.