Pilpres 2024
Adu Kuat Timses Capres di Jawa Barat: Ridwan Kamil Vs Aher dan Solihin GP, Siapa Paling Mengakar?
Ada nama-nama yang juga "mentereng" dan sudah dikenal juga oleh warga Jabar dan siap menantang Ridwan Kamil.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan Kamil secara resmi dilantik sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TKD) Jawa Barat untuk pasangan calon (Paslon) Prabowo-Gibran.
Ia diharapkan mampu menjadi magnet daya tarik bagi pemilih Jabar memberikan suara mereka ke paslon Prabowo-Gibran.
Namun, Kang Emil, sapaan akrabnya, diyakini tidak akan mudah melakukan tugasnya tersebut.
Di kubu seberang, ada nama-nama yang juga "mentereng" dan sudah dikenal juga oleh warga Jabar.
Sebut saja ada mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan alias Aher di kubu AMIN.
Sedangkan dari kubu Ganjar-Mahfud ada sosok Solihin GP, yang juga sama-sama pernah menjadi Gubernur Jabar.
Tantangan PKS
Belum apa-apa, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menantang adu kekuatan dengan Ridwan Kamil untuk perolehan suara Pilpres 2024.
PKS mengaku tidak takut dengan hadirnya Kang Emil di kubu Prabowo.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy tegas mengatakan, PKS memiliki sosok Wakil Ketua Majelis Syura Ahmad Heryawan (Aher) yang sangat mengakar di Jawa Barat.
Dia pun yakin mayoritas suara di Jawa Barat mengarah ke pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Jadi, kita lihat saja deh, antara Ridwan Kamil dengan Heryawan, adu kuat saja nanti," kata Aboe saat ditemui di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).
"Bertanding saja Ridwan Kamil sama Heryawan, ayo kita bertanding di Jawa Barat," lanjut Anggota Komisi III DPR RI itu.
Tantangan Aboe itu dilontarkan menyusul Ridwan Kamil yang sebelumnya menargetkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan meraup 60 persen suara di Jawa Barat dalam Pilpres 2024.
Baik Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan sama-sama pernah menjadi Gubernur Jawa Barat.
Ahmad Heryawan terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun 2008-2013 dan 2013-2018.
Sementara Ridwan Kamil terpilih untuk pertama kalinya menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun 2018-2023.
Lalu siapa suara yang lebih kuat di antara Ahmad Heryawan dan Ridwan Kamil untuk suara di Jawa Barat.
Bila melihat Pilkada 2008, Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf meraih dukungan 7.287.647 suara atau 40,50 persen dari 17.996.105 suara sah.
Angka itu beda tipis dengan perolehan suara Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang memperoleh suara 7.226.254 suara dari 21.979.995 surat suara sah pada tahun 2018.
Namun di periode kedua kekuataan Ahmad Heryawan bertambah. Sebagai incumbent di tahun 2013, politisi PKS itu meraih 6.515.313 suara dalam pemilihan gubernur Jawa Barat atau lebih dari 32 persen suara.
Saat itu, pria yang karib disapa Aher menang tipis dengan pasangan politisi dan pegiat Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki yang mendapat 5.714.997 atau 28,41 persen suara.
Selain Ridwan Kamil, TKD Jabar diisi sejumlah politisi lain, mulai dari ketua Dewan Pembina Taufik Hidayat (Gerindra), Ketua Dewan Penasihat Desi Ratnasari (PAN), dan Ketua Dewan Pengarah Ace Hasan Syadzily (Golkar).
Kemudian, Ketua Harian: Arfi Rafnialdi (Golkar), Wakil Ketua Saehudin (Partai Prima), Sekretaris Buky Wibawa (Gerindra), dan Bendahara Aria Girinaya (Golkar).
Ketua TKD Jabar Ridwan Kamil memasang target kemenangan hingga 60 persen untuk pasangan Prabowo-Gibran di Jabar pada Pilpres 2024.
Tak hanya itu, dia juga optimistis paslon capres dan cawapres nomor urut dua ini menang satu putaran dalam kontestasi Pilpres 2024.
Sosok Solihin GP
Di Provinsi Jawa Barat, salah satu nama yang masuk dalam TPD Ganjar-Mahfud adalah mantan Gubernur Jawa Barat Letnan Jenderal TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP.
Wakil Ketua Umum TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, terpilihnya Solihin GP masuk TPD Jawa Barat setelah melalui rapat koordinasi dan konsolidasi nasional.
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Solihin Gautama Purwanegara, yang lahir pada tanggal 21 Juli 1926, adalah seorang mantan perwira Tentara Nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pada periode 1970 hingga 1975.
Solihin memulai karir militernya selama masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, lalu bergabung dengan Divisi Siliwangi.
Solihin GP pernah menempuh pendidikan di beberapa instansi yang dimulai dari Europeesche Lagere School (ELS), kemudian Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Bogor, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Tinggi, Sekolah Staf Komando Angkatan Darat, dan US Army Infantry School.
Ia dikenal sebagai sosok yang profesional. Hal itu terbukti dari karirnya di militer maupun birokrat, ia mampu menempati beberapa jabatan seperti Guru SSKAD, Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Gubernur Jawa Barat, hingga Anggota MPR RI.
Ia juga dikenal dengan beberapa kebijakan atau tindakan uniknya semasa menjadi Gubernur Jawa Barat.
Antara lain dengan mengeluarkan kebijakan gogo rancah untuk mengatasi masalah pangan di Indramayu dan mengajak Presiden Soeharto untuk mandi di sungai.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.