Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

Perbandingan Janji 3 Capres soal Nasib Guru, Anies dan Prabowo Singgung Pengangkatan Honorer

Perbandingan janji dan program capres cawapres Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud soal nasib guru.

TRIBUNNEWS
Nomor urut capres-cawapres pada Pilpres 2024. Ini perbandingan janji dan program capres cawapres Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud soal nasib guru. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut perbandingan janji dan program tiga kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024 soal nasib guru.

Capres-cawapres tersebut yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ketiga paslon capres-cawapres telah menyusun program maupun visi misi yang bisa diakses masyarakat sebagai pertimbangan menentukan pilihan.

Baik Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, maupun Ganjar-Mahfud, sama-sama memiliki program menyejahterakan guru.

Lantas seperti apa program capres-cawapres terkait nasib guru? Berikut rangkumannya, dikutip dari salinan dokumen visi misi kandidat.

Baca juga: Link Download PDF Visi Misi Capres Cawapres Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran 2024

1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (27/11/2023). (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

Janji Anies-Muhaimin terkait nasib guru tercantum pada Misi 5: Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berkakhlak, serta berbudaya.

Anies-Muhaimin mengungkapkan, dalam prosesnya, guru, dosen dan tenaga kependidikan, baik di sekolah umum maupun lembaga pendidikan keagamaan, serta para tenaga kesehatan harus mendapatkan kesejahteraan yang layak dan pengembangan profesi yang mumpuni.

Anies-Muhaimin menjanjikan peningkatan kualitas guru, mengurangi beban administrasi, hingga mengangkat tenaga honorer secara meritokratis (kondisi yang menghadirkan kesempatan yang sama kepada semua individu, red).

- Meningkatkan secara signifikan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan dikaitkan dengan kinerja;

- Meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan sekolah melalui berbagai pelatihan dan beasiswa pendidikan lanjutan, baik di dalam maupun di luar negeri;

- Mengangkat tenaga kependidikan honorer secara meritokratis dengan mempertimbangkan kebutuhan;

- Mengurangi beban administrasi guru melalui pemanfaatan teknologi dan pembentukan satu data dan sistem terintegrasi;

- Memberikan kepastian jenjang dan jalur karier bagi profesi guru yang transparan, berbasis meritokrasi, dan sesuai minat;

- Memastikan ketersediaan guru di kawasan pesisir, kepulauan, dan pedalaman dengan pemberian tunjangan khusus.

Baca juga: Berharap Pemilu Damai, Anies Baswedan: Semoga yang Berniat Curang Dibalikkan Hatinya

2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam kegiatan komitmen pemilu damai yang digelar KPU dan Bawaslu di Jakarta, Senin (27/11/2023).
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam kegiatan komitmen pemilu damai yang digelar KPU dan Bawaslu di Jakarta, Senin (27/11/2023). (Tribunnews.com)

Nasib guru di visi misi Prabowo-Gibran tercantum pada Asta Cita 4.

Yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Prabowo-Gibran menjanjikan upah minimum hingga pengangkatan honorer sebagai aparatur sipil negara (ASN).

- Memberlakukan upah minimum untuk kategori guru swasta, PAUD, madrasah, dan yayasan.

- Mengangkat guru honorer secepatnya secara berkala dan tenaga honorer K2 menjadi ASN.

- Menaikkan gaji ASN (terutama guru, dosen, dan tenaga kesehatan), TNI/POLRI, dan pejabat negara.

Baca juga: Perbandingan Jawaban Anies, Ganjar, dan Prabowo Saat Ditanya Jatah Menteri dari Muhammadiyah

3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Calon Presiden Ganjar Pranowo bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD saat acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/11/2023).
Calon Presiden Ganjar Pranowo bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD saat acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/11/2023). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Nasib guru pada program Ganjar-Mahfud tercantum pada visi mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian.

Ganjar-Mahfud menyinggung pendapatan guru harus meningkat dan penyederhanaan sertifikasi.

Pada misinya, Ganjar-Mahfud menyinggung nasib guru dalam satu poin, yaitu :

- Pendapatan guru dan dosen harus meningkat dan harus sejahtera, melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.

Sementara itu dalam sebuah siniar yang ditayangkan di salah satu kanal YouTube, Ganjar mengaku punya gagasan gaji guru idealnya berada di angka Rp 30 juta.

Itu bisa didapat dari guru yang sudah mengajar dengan kurun waktu tertentu.

Sementara gaji guru baru idealnya berada di kisiran Rp 10 juta.

Baca juga: Ganjar Ingin Gaji Guru Rp 30 Juta, PDIP: Gagasan Terobosan Patut Diapresiasi

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan