Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pengamat Nilai Eksistensi Megawati Bisa Bendung Pengaruh Jokowi

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kian intens menghadiri kegiatan-kegiatan politik terkait Pipres 2024. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat menghadiri Puncak Bulan Bung Karno 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kian intens menghadiri kegiatan-kegiatan politik terkait Pipres 2024. 

Megawati bahkan hampir tak pernah absen dalam rapat mingguan para petinggi koalisi parpol pendukung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Gedung High End, Kompleks MNC Center, Jakarta Pusat.

Merespons hal itu, Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai wajar jika Megawati turut berada di garda terdepan medan perang Pilpres 2024.

Berbeda dengan Pilpres 2019, kali ini Mega dituntut untuk turun gunung untuk mendongkrak semangat juang para kader PDIP.

"Mega lebih intens di acara-acara PDI-P dan pemenangan. Ini (eksisnya Mega di Pilpres 2024) terkait dengan penetrasi Jokowi yang makin intens ke basis-basis PDI-P, pendukung Ganjar," ucap Zaki kepada wartawan, Kamis (7/12/2023). 

Zaki menyebut Megawati bisa dikatakan satu-satunya ketua umum partai politik yang berani menggelar perang urat syaraf terbuka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Berulangkali, Megawati terekam menyindir manuver-manuver politik eks Gubernur DKI Jakarta itu. 

Dalam acara konsolidasi relawan Ganjar-Mahfud, akhir November lalu, misalnya, Mega bahkan sempat menyebut praktik-praktik penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi saat ini mirip dengan era Orde Baru. 

Putri Sukarno itu juga membakar semangat para relawan agar serius berjuang untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. 

Tokoh politik sekaliber Mega, kata Zaki, memang dibutuhkan untuk menghadapi pasangan Prabowo-Gibran yang didukung Jokowi. 

Apalagi, ada indikasi kader-kader PDI-P di daerah sedang tiarap karena dibidik aparat penegak hukum yang digerakkan penguasa. Kehadiran Mega bisa menguatkan semangat perjuangan para kader di akar rumput. 

"Saat ini kampanye-kampanye Ganjar di daerah selalu dibuntuti Jokowi melalui kunjungan pada saat yang hampir bersamaan, seperti di Papua dan NTT (Nusa Tenggara Timur). Apalagi, banyak beredar kabar kepala-kepala daerah loyalis PDI-P yang 'digarap' oleh alat-alat negara demi memuluskan misi Istana untuk Pilpres 2024 nanti," kata Zaki.

Entah kebetulan atau tidak, dikatakan Zaki, Jokowi memang kerap hadir di sejumlah daerah yang didatangi Ganjar untuk kampanye. 

Biasanya, Jokowi mengunjungi daerah itu sehari atau selang beberapa hari setelah Ganjar tuntas berkampanye. Ada anggapan Jokowi sedang berupaya menghapus jejak kampanye Ganjar. 

Sejauh ini, menurut Zaki, hanya Mega yang punya daya ungkit untuk memanaskan mesin politik PDIP yang terancam bekerja setengah hati untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved