Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

Alam Ganjar Cerita Soal Obrolan Meja Makan hingga Pijat Ganjar Pranowo Usai Pulang Kampanye 

Sekelumit cerita Alam Ganjar soal diskusi makan malam bersama ayah dan bunda hingga pijat sang ayah usai pulang kampanye.

Pada saat makan malam biasanya.

Itu ngobrolin apa aja gitu ya?

Wah semuanya diobrolin. meja makan itu jadi tempat, kalau Mas Febby itu jadi studionya podcast gitu.

Ketika Bapak menjadi running menjadi presiden calon presiden lalu kemudian ke mana-mana, gitu ya ketemu orang kayak misalnya kampanye kesana-sini. apa yang Mas Alam lakukan untuk mensupport itu, atau support doa saja atau anda turun ke lapangan?

Doa sih pasti ya, minimal kalau bapak pulang itu bantuin mijetin, ngambilin minum, disisi lain saya memposisikan diri sebagai anaknya Bapak dan anak muda yang tidak terikat sama Bapak. Jadi ada saya memastikan diri sebagai teman diskusi, teman diskusi Bapak apabila Bapak merasa membutuhkan insight-insight khusus terkait anak muda, karena kan menjadi perhatian khusus ya sekarang, karena memang kedepannya generasi muda ini yany bakal menjadi tulang punggung negara.

Jadi perlu di akomotif dan perlu difasilitasi, apa yang mereka butuhkan dan apa yang bisa membuat atau mensupport mereka untuk bisa jauh berkembang lagi.

Putra calon presiden Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam saat menjadi narasumber pada sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Pada kesempatan tersebut, Alam mengaku mempunyai privilege atau keistimewaan sebagai seorang anak pejabat. Menurutnya privilege yang paling ia rasakan adalah memiliki seorang mentor yang memahami masalah, yakni ayahnya sendiri. Alam pun mengaku pernah mendapatkan banyak godaan dengan dijanjikan sesuatu oleh orang asing demi memuluskan kepentingan orang tersebut. Tribunnews/Jeprima
Putra calon presiden Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam saat menjadi narasumber pada sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Pada kesempatan tersebut, Alam mengaku mempunyai privilege atau keistimewaan sebagai seorang anak pejabat. Menurutnya privilege yang paling ia rasakan adalah memiliki seorang mentor yang memahami masalah, yakni ayahnya sendiri. Alam pun mengaku pernah mendapatkan banyak godaan dengan dijanjikan sesuatu oleh orang asing demi memuluskan kepentingan orang tersebut. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Jadi itu itu memberi masukan kepada Bapak mengenai anak-anak muda lah kira-kira itu? Kalau support lain misalkan apakah ikut kampanye lewat sosmed atau gimana? enggak ya?

Kayaknya itu kalau berkampanye secara pilih Ganjar, pilih Ganjar, itu enggak sih. Kampanye kan banyak cara, kampanye itu cuman bagaimana kita mengkomunikasikan dan mempromosikan sesuatu ya, ini tidak hanya soal politik, bisa saja soal produk.

Saya cukup menjadi orang yang disukai dan saya menjadi orang baik itu cukup mudah bagi mereka. Jadi saya di sosial media ataupun nanti saya muter-muter keliling ke mana-mana itu yang mempromosikan diri saya sebagai orang baik, sebagai orang yang bisa disukai oleh banyak orang. karena itu saja sudah cukup.

Mas Alam, apakah pernah anda mengalami suatu kejadian, tidak semua orang kenal anda kan, di suatu posisi seseorang itu ngerasani Ayahmu. Padahal mereka mungkin mereka enggak tahu bahwa kamu anaknya gitu pernah enggak mengalami situasi?

Sering Mas, kalau misalkan di warung di tempat makan gitu, Nah itu kadang-kadang tuh ada obrolan agak politis sedikit itu saya nimbrung, saya nimbrung orang ya enggak kenal gitu ya, terus nanti saya pancing-pancing sedikit, Pak Ganjar gimana.

Nah itu nanti ada yang muncul bagusnya, jeleknya apanya, tanpa tahu saya siapa. Biasanya kalau daripada ojol gitu ya itu saya tanyain, jalan-jalan macam-macam ada yang bagus.

Apakah anda merasa perlu mendampingi Ayah atau Bunda ketika keliling? Apakah merasa perlu anda ikut mendampingi, ikut melihat ikut merasakan getaran di lapangan itu. anda merasa perlu nggak?

Sesekali, untuk menjadikan suatu pengalaman, karena konsepsi yang aku punya terkait hidup itu kita adalah penulis dan itu pelajaran buku cerita dan buku cerita itu akan kosong Kalau kita enggak punya pengalaman. makanya untuk mengisi pengalaman itu biar tulisannya bagus nanti saya rasa perlu sesekali mungkin bisa merasakan.

Kampanye atau running sebagai calon Presiden Republik Indonesia itu berat. Betul enggak. Ketika anda melihat ayahmu ke sana kemari dan seterusnya pasti enggak semuanya mulus ya. Apakah pernah ayah itu di dalam ngobrol dengan keluarga gitu terutama dengan anda mengisahkan kendala-kendala, hambatan-hambatan, rintangan-rintangan yang beliau alami ketika dia harus melakukan perjalanan keliling Republik ini?

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan