Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Debat soal Demokrasi: Anies Klaim Rakyat Sudah Tak Percaya, Prabowo Singgung Anies Jadi Gubernur DKI

Kala Anies dan Prabowo saling balas soal isu demokrasi. Anies menyebut rakyat tak percaya, Prabowo justru singgung Anies saat jadi Gubernur DKI.

Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Pertama Calon Presiden 2024 di Halaman Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023). Debat Perdana tersebut mengusut tema Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. Kala Anies dan Prabowo saling balas soal isu demokrasi. Anies menyebut rakyat tak percaya, Prabowo justru singgung Anies saat jadi Gubernur DKI. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Perdebatan antara capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, terjadi saat menjawab pertanyaan panelis tentang demokrasi.

Awalnya moderator Ardianto Wijaya bertanya kepada Anies tentang kebijakannya soal tata kelola partai politik (parpol) lantaran pada saat yang bersamaan, parpol tidak dipercaya oleh rakyat.

Kemudian, Anies pun menilai rakyat tidak hanya tak percaya dengan parpol, tetapi juga alur demokrasi di Indonesia saat ini.

"Saya rasa lebih dari sekedar partai politik, rakyat sudah tidak percaya dengan proses demokrasi yang sekarang terjadi. Itu lebih dari sekedar partai politik," katanya dalam debat capres 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Anies pun mengungkapkan ada tiga cara untuk menaikan kepercayaan publik kepada demokrasi di Indonesia, yaitu adanya kebebasan berpendapat, oposisi pemerintah, dan pemilu yang adil, jujur, dan rahasia.

Baca juga: Ganjar, Anies, dan Prabowo soal Berantas Korupsi: Tahan Koruptor di Nusakambangan hingga Perkuat KPK

Menurutnya, untuk saat ini, problem demokrasi di Indonesia tentang kebebasan berpendapat dan nihilnya oposisi terhadap pemerintah.

"Bagaimana kebebasan berbicara menurun termasuk mengkritik partai politik. Dan angka indeks demokrasi kita menurun," tuturnya.

Anies juga menyinggung masih adanya pasal karet dalam UU ITE yang kerap digunakan untuk membungkam pihak yang kritis.

"Jadi persoalan demokrasi kita lebih luas dan tidak sekedar soal partai politik," katanya.

Sementara khusus soal parpol, Anies mengusulkan adanya pembiayaaan oleh negara terkait aktivitas politik.

Kendati demikian, dia mengatakan tetap perlu adanya transparansi terkait pembiayaan negara terhadap parpol.

"Sehingga rakyat pun melihat ini institusi yang bisa dipertanggung jawabkan. Jadi reformnya adalah reform pembiayaan politik oleh partai politik," katanya.

Prabowo Nilai Berlebihan, Singgung Anies saat Jadi Gubernur DKI

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di acara Debat Capres 2024 putaran pertama di gedung KPU, Jakarta, Selasa malam 12 Desember 2023.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di acara Debat Capres 2024 putaran pertama di gedung KPU, Jakarta, Selasa malam 12 Desember 2023. (Screenshot Kompas TV)

Prabowo menilai apa yang disampaikan Anies bahwa rakyat sudah tidak percaya keberlangsungan demokrasi terlalu berlebihan.

Lalu, dia pun menyinggung saat pencalonan Anies sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 lalu dan terpilih.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved