Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

Sindiran Prabowo soal Demokrasi: Ada yang Jadi Gubernur Lupa karena Demokrasi

Prabowo Subianto menyindir soal demokrasi dalam pidatonya di acara "Konsolidasi Relawan Kopi Pagi" yang digelar di Sentul, Bogor, Sabtu (16/12/2023).

Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri rapat koordinasi nasional atau Rakornas di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto melayangkan sindiran soal demokrasi saat berpidato dalam acara "Konsolidasi Relawan Kopi Pagi" yang digelar di Sentul, Bogor, Sabtu (16/12/2023).

Awalnya, Prabowo mengakui bahwa demokrasi di Indonesia masih jauh dari kata sempurna.

Namun, meski dianggap tidak sempurna, Prabowo mengatakan demokrasi di Indonesia tetap berjalan.

"Apakah demokrasi kita sudah hebat? Pasti ada kekurangan. Tapi kita harus mengakui demokrasi kita walaupun banyak kekurangan, banyak yang tidak puas, demokrasi kita berjalan," tuturnya.

"Kalau demokrasi tidak berjalan, saya tidak mungkin berdiri di podium ini pada siang hari ini, saudara-saudara," sambung Prabowo.

Baca juga: Video Prabowo Bicara soal Etik saat Rapat Internal Gerindra Bocor, Sindir Anies?

Kemudian, Prabowo mengatakan bahwa ada sosok yang sudah menjadi gubernur karena adanya demokrasi.

"Kadang-kadang ada yang lupa, ada yang jadi gubernur lupa karena demokrasi. Jadi gubernur itu demokrasi, iya kan? Jadi bupati demokrasi. Apalagi yang jadi gubernur yang mengusung oposisi lagi," kata Prabowo.

Bahkan, Prabowo pun mengakui pernyataannya itu menyindir orang lain meski tidak menyebut nama yang dimaksud.

"Saya terpaksa juga nyindir-nyindir dikit. Boleh dong?" kata Prabowo.

Jubir Membantah Prabowo Menyindir Capres Lain

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri rapat koordinasi nasional atau Rakornas di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023). Agenda Rakornas tersebut membahas sejumlah isu strategis Partai Gerindra, Di antaranya persiapan teknis dan strategi pemenangan Pemilu 2024. Pada kesempatan tersebut Prabowo Subianto langsung memimpin Rakornas yang dimulai pada pukul 13.00 WIB. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri rapat koordinasi nasional atau Rakornas di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023). Agenda Rakornas tersebut membahas sejumlah isu strategis Partai Gerindra, Di antaranya persiapan teknis dan strategi pemenangan Pemilu 2024. Pada kesempatan tersebut Prabowo Subianto langsung memimpin Rakornas yang dimulai pada pukul 13.00 WIB. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebelumnya, potongan pidato Prabowo dalam rapat internal Partai Gerindra, viral di media sosial.

Video berdurasi 21 detik itu sempat diunggah oleh salah satu akun X, @ARSIPAJA pada Sabtu pagi.

Dalam pidatonya, Prabowo membahas soal etik.

Bahkan, Prabowo diduga juga mengumpat dalam bahasa Jawa saat tengah berpidato.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. 'Ndasmu etik'," katanya dalam pidato tersebut.

Ucapan Prabowo itu pun disambut riuh tawa dari peserta rapat internal Partai Gerindra yang hadir.

Juru bicara Prabowo, Dahnil Simanjuntak membantah bahwa pidato tersebut menyindir salah seorang capres.

"Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra, 1000 persen itu bercanda."

"Pak Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Bercanda ke sesama sahabat," kata Dahnil kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Respons Ganjar Pranowo soal Video Prabowo Ndasmu Etik: Masyarakat Bisa Menilai

Kemudian, Dahnil pun membahas soal pernyataan juru bicara Anies Baswedan yang menyebut bahwa Gibran cocok untuk menjadi cawapres Anies.

Bahkan, sambungnya, juru bicara Anies sampai menyebut Gibran layak menjadi cawapres Anies selama dua periode.

"Tiga bulan lalu, kan juru bicara resmi Pak Anies juga mengatakan kalau Pak Anies dan Mas Gibran akan jadi pasangan yang cocok. Bahkan Juru Bicara resmi Anies Baswedan mengatakan: Gibran cocok untuk menjadi wapresnya Pak Anies selama dua periode," tuturnya.

Dahnil pun turut menyinggung soal juru bicara Anies yang mengatakan ketika Gibran menjadi cawapres Anies maka bisa mudah menghentikan program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Juru bicara resmi Anies Baswedan juga mengatakan: Apabila Gibran jadi Wapres Anies, maka bisa memudahkan kerja Anies apabila ada program presiden sebelumnya yang akan dihentikan," katanya.

Tak hanya soal Anies, Dahnil juga menyinggung terkait pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani soal layaknya Gibran menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

"Pun demikian Mas Ganjar, sejak awal Mbak Puan membuka pintu kemungkinan Mas Gibran jadi wakilnya Mas Ganjar," tuturnya.

Lebih lanjut, Dahnil menjelaskan bahwa maksud pidato Prabowo dalam video tersebut sebagai bentuk refleksi.

"Maksud Pak Prabowo, mari sama-sama kita periksa isi pikiran kita, isi hati kita, semacam refleksi akhir pekan lah, jangan seperti orang yang ditolak cintanya, namun kemudian habis-habisan menjelek-jelekkan sang pujaan hati," ujarnya.

Pidato Prabowo "Ndasmu Etik" Dikomentari Ganjar dan TPN

Ganjar Pranowo menyambangi Pondok Modern Sirojul Munir, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Ganjar Pranowo menyambangi Pondok Modern Sirojul Munir, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). (Tribunnews.com/ Ibriza)

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo pun angkat bicara soal pidato Prabowo tersebut.

Ganjar mengungkapkan pernyataan Prabowo itu agar masyarakat yang menilainya.

Namun, Ganjar berpesan agar masyarakat menggunakan kalimat yang baik-baik selama kampanye Pilpres 2024 berlangsung.

"Saya kira masyarakat bisa menilai," ucap Ganjar, ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

"Makanya saya berikan pesan kepada warga untuk kita pakai kalimat-kalimat yang tentu saja dibuka saja, kalimat bagus, tidak black campaign, tapi negatif campaign boleh," sambungnya.

Baca juga: Prabowo Terharu Dipercaya Jadi Ketua Dewan Kehormatan Koperasi MDS Besutan Rini Soemarno

Ganjar juga mengatakan, capres-cawapres sebaiknya menggunakan fakta atau fakta dalam menyampaikan pendapat.

Sebab, menurut dia karakter capres-cawapres bisa dilihat selama kampanye.

"Umpama tidak percaya pada skor masing masing, tidak percaya pada fakta dan data boleh, tampilkan biarkan data beradu," imbuhnya.

Terpisah, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyebut pernyataan "ndasmu" yang disampaikan Prabowo adalah wujud umpatan dan bahasa kasar.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Guntur Romli alias Gus Romli.

Dia mengatakan pernyataan Prabowo itu bertentangan denga karakter Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ucapan Prabowo "ndasmu" di acara Rakornas Gerindra merupakan bentuk umpatan dan bahasa kasar."

"Umpatan dan bahasa kasar Prabowo itu sangat bertentangan dengan karakter Presiden Jokowi yang halus dan tidak pernah mengumpat. Hal ini menunjukkan Prabowo tidak bisa disama-samakan dengan Presiden Jokowi," katanya dalam keterangan tertulis.

Gus Romli pun mengungkapkan pernyataan tersebut menunjukan Prabowo tidak memiliki etika dan tak menghormati capres lain.

Dia juga menganggap kata "ndasmu" yang disampaikan Prabowo adalah bentuk provokasi kepada pendukungnya.

"Umpatan dan bahasa kasar itu juga membuktikan Prabowo tidka punya etika dan hormat pada capres-capres yang lain, sekaligus provokasi kepada pendukungnya untuk merendahkan capres-capres yang lain," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan