Sabtu, 13 September 2025

Pilpres 2024

Ini Strategi Jitu Ganjar Pranowo Turunkan Harga Bahan Pokok

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menjelaslan tiga strategi jitu untuk menurunkan harga bahan pokok. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
istimewa
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menghadiri konsolidasi relawan pemenangan di Rest Area Bumdes, Desa Beran, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menjelaslan tiga strategi jitu untuk menurunkan harga bahan pokok

Strategi tersebut telah sukses diterapkan Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

Ganjar telah blusukan ke pasar tradisional di berbagai daerah di Indonesia dan kerap menerima keluhan ihwal naik-turun harga bahan pokok

Program yang telah sukses dijalankan Ganjar di Jawa Tengah pun akan diterapkan di tingkat nasional.

Saat ditemui di acara konsolidasi relawan pemenangan di Rest Area Bumdes, Desa Beran, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Ganjar mengungkapkan bahwa strategi yang pertama adalah terkait data.

Menurut Ganjar, pemerintah harus memiliki satu data pertanian seluruh Indonesia. 

"Yang pertama pendataan, lahan petani dan petaninya. Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, insya Allah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," kata Ganjar, dalam keterangannya Senin (18/12/2023).

Kedua, lanjut Ganjar, adalah pentingnya peta komoditas Indonesia lantaran keberagaman komoditas sangat dibutuhkan agar tidak tertuju dalam satu jenis pangan yang diproduksi. 

"Maka saya katakan, yuk kita kembali pada kekuatan lokal. Maka kalau terdata dengan baik input dan output sudah terlihat, baru kita akan bicara kuantitas berapa yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," ucap Ganjar. 

Ganjar menambahkan, jika produksi pertanian melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara yang membutuhkan agar menjadi pendapatan perekonomian untuk negara. 

"Sampai kemudian kalau sisa (komoditas) bisa ekspor," ujar Ganjar. 

Kemudian yang ketiga, kata Ganjar yakni pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi (saprodi) dan sarana produksi pertanian (saprotan) kepada petani, termasuk modernisasi dalam kegiatan pertanian.

"Sampai titik itu kita mulai bicara saprotan dan saprodi apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya. Maka modernisasi juga dilakukan, termasuk kemudian menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian (alsintan) selama proses sampai keluar menjadi produk," ujar politikus PDIP ini.

Selain kualitas dan kuantitas produksi, Ganjar menyebut bakal mengembalikan fungsi Bukog agar pangan tidak diliberalisasi. 

Sehingga, keberadaan Bulog mampu menjaga stabilitas harga dari tingkat produsen hingga pasar. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan