Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Sempat Digoda Ganjar, Jusuf Kalla Nyatakan Dukung Anies di Pilpres 2024

Sebelum memberikan dukungan untuk Anies Baswedan, Jusuf Kalla sempat didekati Ganjar Pranowo untuk menjadi bagian Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Kolase Tribunnews
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), resmi mendukung Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024. Sebelum memberikan dukungan untuk Anies Baswedan, Jusuf Kalla sempat didekati Ganjar Pranowo untuk menjadi bagian Tim Pemenangan Nasional (TPN). 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), resmi mendukung Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.

Sebelum memberikan dukungan untuk Anies Baswedan, Jusuf Kalla sempat didekati Ganjar Pranowo untuk menjadi bagian Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Dukungan untuk Anies Baswedan disampaikan Jusuf Kalla saat melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12/2023).

Hal itu dikonfirmasi Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah.

"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12/2023), di Makassar, M Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ungkap Husain dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).

Husain menyebut JK selama ini selalu menyampaikan posisinya netral, namun sebagai warga negara memiliki hak dalam pilihan politik.

Baca juga: Jusuf Kalla Dukung Pasangan AMIN di Pilpres 2024

Dia mengungkapkan dukungan diberikan JK berdasarkan track record Anies Baswedan

"Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujar Husain.

JK Singgung Netralitas saat Digoda Ganjar Masuk TPN

Diketahui, Jusuf Kalla sempat digoda capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, bulan lalu.

Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 19 November 2023.

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo berbincang dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla saat pertemuan di Kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Minggu (19/11/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan berbincang mengenai Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo berbincang dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla saat pertemuan di Kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Minggu (19/11/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan berbincang mengenai Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sejumlah poin pertemuan itu antara lain JK berharap Ganjar bisa memiliki sikap demokratis seperti Megawati Soekarnoputri.

Awalnya, JK mengatakan sangat menghargai sosok Megawati, yang dinilainya sebagai pemimpin yang sangat demokratis.

Itu berdasarkan pengalaman pribadinya mengenal Megawati.

"Tentu itu bagian dari demokrasi bahwa saya sangat menghargai Ibu Mega sebagai seorang pemimpin atau ibu yang baik dan sangat demokratis."

"Itu saya alami, saya tahu betul, bukan dari luar," kata Jusuf Kalla kepada awak media, seusai pertemuan dengan Ganjar.

"Jadi, ya, karena itulah saya mengharapkan juga tentu Pak Ganjar ini juga seperti begitu tentunya," ucapnya.

Goda JK Masuk TPN

Pada pertemuan itu Ganjar sempat menggoda JK untuk masuk ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Godaan tersebut disampaikan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu dengan nada bercanda.

Jusuf Kalla lantas mengungkapkan, ia tak bisa bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

JK menjelaskan, dirinya harus bersikap netral, mengingat saat ini ia menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). 

"Saya ini ketua PMI. PMI itu harus netral, jadi tidak bisa menjadi TPN," ucap JK.

Lebih lanjut, JK menjelaskan, semua warga negara pasti memiliki pilihan calon presidennya masing-masing. 

Meski demikian, menurutnya, ada tanggung jawab sebagai pejabat harus bersikap netral.

"Bahwa masing-masing Anda semua punya pilihan politis silahkan, tapi ada hal-hal tertentu yang membatasinya," ungkap JK.

Diketahui, dalam pertemuan itu Ganjar turut didampingi Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid dan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam secara tertutup.

Ganjar mengatakan pertemuan dirinya dengan Jusuf Kalla membahas banyak hal. 

Salah satunya, keduanya bersepakat bahwa Pemilu 2024 harus berjalan dengan baik.

"Intinya Pemilu mesti berjalan dengan baik, nilai persatuan bangsa mesti dijaga, saya mengapresiasi beliau," kata Ganjar yang turut didampingi JK saat memberikan keterangan pers di lokasi.

Ia mengungkapkan pernyataan JK soal pilihan politik yang mungkin saja berbeda, tetapi harus tetap menjunjung persatuan.

Ganjar juga menyebut, jika pilihan politik JK akan berbeda dengan dirinya.

"Tadi beliau sampaikan, pilihan boleh beda, dan rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya," ucap Ganjar.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Chaerul Umam/Deni/Ibriza Fasti Ifhami)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan