Pilpres 2024
Jusuf Kalla Dukung AMIN, Basis Pendukung JK Diyakini Bakal Mengarah ke Anies-Muhaimin
Keberadaan basis pendukung yang solid merupakan aset berharga dalam meraih dukungan pemilih, terutama dalam situasi pemilihan yang berlangsung ketat.
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) akan berimplikasi positif bagi kemenangan AMIN pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Fahrus Zaman Fadhly di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Ia menuturkan dalam perspektif pemilu presiden 2024, dukungan yang diberikan oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) memiliki beberapa dampak penting.
Baca juga: JK Merapat ke Kubu Anies-Cak Imin, Budiman Sudjatmiko: Joe Biden Sekalipun, Kami Tidak Goyah
Pertama, dukungan ini dapat menjadi alat penting untuk memobilisasi suara pemilih dari basis pendukung JK yang kuat di beberapa wilayah Indonesia, terutama di daerah timur seperti Sulawesi Selatan.
Keberadaan basis pendukung yang solid merupakan aset berharga dalam meraih dukungan pemilih, terutama dalam situasi pemilihan yang berlangsung sangat ketat.
Kedua, dukungan dari seorang mantan Wakil Presiden seperti JK memberikan tambahan legitimasi kepada pasangan AMIN.
"Dalam dunia politik, citra dan legitimasi kandidat memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi pemilih yang masih ragu-ragu dan belum memutuskan pilihan (swing voters dan undecided voters)," ujarnya.
Baca juga: Anies Merasa Terhormat Dapat Dukungan dari Jusuf Kalla dalam Pilpres 2024
Ketiga kata Fahrus, dukungan dari tokoh berpengaruh seperti JK dapat membantu memperkuat persepsi bahwa pasangan AMIN memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang diperlukan untuk memimpin negara.
JK dikenal sebagai seorang mediator ulung dan telah terlibat dalam upaya mediasi dalam berbagai konflik politik di Indonesia. Kemampuannya untuk memfasilitasi dialog antara berbagai pihak telah membantu mencapai kesepakatan politik penting yang berkontribusi pada stabilitas negara.
"Ini mencerminkan kepemimpinan yang dapat diandalkan dalam menangani konflik politik dan SARA,"imbuhnya.
Fahrus melanjutkan peran JK sebagai mantan Ketua Umum Partai Golkar, salah satu partai politik terbesar di Indonesia, membawa implikasi penting.
Dukungan dari partai politik ini dapat membawa sumber daya dan infrastruktur politik yang signifikan ke dalam kampanye AMIN, termasuk akses ke basis pemilih dan sumber daya finansial yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan.
Dukungan politik dari seorang tokoh sentral seperti JK juga dapat menjadi faktor penting dalam memengaruhi pemilih.
"Dukungan dari tokoh berpengaruh seringkali dianggap sebagai panduan dalam memilih kandidat, dan hal ini dapat membantu memperkuat citra AMIN sebagai kandidat yang dapat diandalkan dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa," katanya.
Baca juga: JK Dukung Anies-Cak Imin, Ketua Umum Golkar: Kami Tetap Konkrit Dukung Prabowo-Gibran
Langkah Kemenangan Anies-Muhaimin Semakin Jelas
Dukungan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) kepada capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar (AMIN) disambut gembira oleh para pendukung AMIN termasuk Seknas Pro Anies.
Hal tersebut tak lepas dari sosok JK yang dinilai dukungannya sangat berpengaruh sebagai langkah memenangkan capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 mendatang.
"Tentu kami sangat senang, dukungan berbagai pihak terus mengalir ke pasangan AMIN, kali ini datang dari mantan Wapres Jusuf Kalla, yang tentu akan berpengaruh besar bagi langkah menuju kemenangan AMIN," kata Sekjen Seknas Pro Anies, Emmanuel Tular di Jakarta (21/12/2023) ketika diminta komentarnya terkait dukungan JK kepada Anies-Muhaimin.
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat PMKRI ini menyampaikan dukungan JK kepada pasangan AMIN adalah kabar positif ditengah perjuangan para relawan, Koalisi Perubahan dan Persatuan dan simpatisan AMIN yang terus bekerja tak kenal lelah untuk kepemenangan pasangan AMIN pada Pilpres tahun 2024 mendatang.
Figur JK itu sangat komplek tak hanya sebagai politisi, aktivis, mantan Wapres RI dua periode, pengusaha, juru damai, Ketua Dewan Mesjid Indonesia, hingga memimpin organisasi kemanusian Indonesia bahkan dunia.
"Pengalaman-pengalaman JK tersebut termasuk ketika JK sukses terpilih menjadi wapres selama dua periode dengan Presiden yang berbeda, akan menjadi pengalaman berharga bagi Anies yang sudah dianggap sebagai kader politik Pak JK,"ujarnya.
Selain itu, lanjut Anggota Materi Kampanye Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) ini, dukungan JK akan berimplikasi lumbung suara pendukung JK ke kubu AMIN terutama pemilih di luar pulau Jawa.
Dukungan JK dapat membawa sumber daya dan infrastruktur politik yang signifikan ke dalam kampanye AMIN, termasuk akses ke basis pemilih dan sumber daya ekonomi dan finansial untuk memperkuat logistik AMIN guna memenangkan Pilpres 2024.
"Kita tahu JK punya jejaring yang sangat luas tak hanya dari dunia politik, aktivis tapi jejaring saudagar (pengusaha). Jadi dukungan dari sosok tokoh sentral seperti JK akan membawa implikasi positif bagi memenangkan pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.
Politisi DPP Partai Nasdem bidang Hubungan Eksekutif ini berharap setelah UAS, JK, akan muncul sosok tokoh lainnya termasuk dari kalangan pengusaha yang juga menyatakan dukungannya ke pasangan AMIN,
"Semakin banyak tokoh yang merapat ke kubu AMIN akan semakin baik dalam perjuangan memenangkan Anies - Muhaimin. Saatnya Kita Amin-kan Aja Dulu" tandasnya.
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Tak Terkejut JK Merapat ke AMIN: Kan Sejak Awal Memang Beliau Dukung Anies
Jusuf Kalla Dukung Pasangan AMIN di Pilpres 2024
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) secara resmi mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), di pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Husain mengungkapkan dukungan itu disampaikan JK saat melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12),di Makassar, M. Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ungkap Husain.
Husain menyebut, selama ini JK selalu menyampaikan netral, namun sebagai warga negara memiliki hak dalam pilihan politik.
Dia mengungkapkan dukungan diberikan JK berdasarkan track record Anies Baswedan
"Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujar Husain.
Selain itu, kata Husain, JK telah menganggap Anies sebagai murid politiknya yang memiliki integritas.
"Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut," ucap Husain.
Ada pun JK enggan mengomentari capres lain. Namun, kata Husain, menurut JK seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil dan tidak pemarah.
"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut," ucap dia.
"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," tandasnya.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.