Senin, 25 Agustus 2025

Pilpres 2024

Ragam Komentar Hasto PDIP: Sindir Prabowo Tak Bisa Blusukan hingga Penganiayaan oleh Oknum TNI

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membicarakan situasi politik nasional akhir-akhir ini.

Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan saat konferensi pers awal tahun 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/1/2024). Hasto Kristiyanto membicarakan situasi politik nasional akhir-akhir ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membicarakan situasi politik nasional akhir-akhir ini.

Pertama, Hasto menyindir calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang latihan blusukan ketika berkunjung ke Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu (30/12/2023).

Hal itu disampaikannya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: 4 Tahun Buron, Siapa Penyuplai Dana Harun Masiku? KPK Yakin Politisi PDIP Itu Belum Meninggal

"Ya, kami menghormati lah kira-kira kalau Pak Prabowo mencoba untuk latihan blusukan," ujar Hasto.

Mulanya, ia berpendapat bahwa blusukan adalah sesuatu yang baik yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin.

"Hal itu juga menjadi bagian dari dan kita seharusnya para pemimpin untuk turun ke bawah menyatu dengan rakyat," ungkapnya.

Politisi berusia 57 tahun itu lantas mencontohkan bagaimana capres nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo yang tak sekadar latihan blusukan, tetapi sampai tidur di rumah warga.

Hasil tindakan yang dilakukan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian diejawantahkan dalam program mereka.

"Program mengatasi kemiskinan dari Pak Ganjar Pranowo itu merupakan program-program yang membumi karena hasil dari blusukan, hasil dari tidur di rumah-rumah rakyat bukan hasil dari latihan blusukan," jelasnya.

Selain itu, Hasto juga buka suara perihal kesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuntuti kampanye Ganjar Pranowo.

Ganjar berkampanye di Kabupaten Demak dan Jepara, Jawa Tengah pada Selasa, kemarin.

Sementara Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Purworejo untuk meresmikan terminal hingga jembatan.

Hasto pun memandang hal tersebut bukan suatu masalah, melainkan menunjukkan keduanya terbiasa untuk melakukan blusukan.

Konferensi pers Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1/2024). (Fersianus Waku)
Konferensi pers Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1/2024). (Fersianus Waku) (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

“Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya, sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘Ya, itu bagus’,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini menuturkan, gaya blusukan seperti Jokowi dan Ganjar tak bisa diikuti Prabowo Subianto.

“Karena yang memang bisa blusukan adalah Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Pak Prabowo kan tidak bisa blusukan,” ujar Hasto.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan