Senin, 25 Agustus 2025

Pilpres 2024

Ragam Komentar Hasto PDIP: Sindir Prabowo Tak Bisa Blusukan hingga Penganiayaan oleh Oknum TNI

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membicarakan situasi politik nasional akhir-akhir ini.

Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan saat konferensi pers awal tahun 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/1/2024). Hasto Kristiyanto membicarakan situasi politik nasional akhir-akhir ini. 

Hasto menegaskan, hal ini makin membuat rakyat tahu bahwa pemimpin nasional yang bergerak cepat dan blusukan adalah sosok Ganjar dan Jokowi.

Di mana, menurutnya, blusukan itu tak mudah diikuti dengan asal turun ke bawah, tetapi harus terbiasa.

“Jadi akhirnya rakyat bisa melihat bagi republik ini, pemimpin nasional yang bergerak cepat yang bisa blusukan itu Pak Jokowi dan Pak Ganjar, Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Dan blusukan itu tidak bisa diwakilkan."

“Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat," ucap Hasto.

Singgung Netralitas TNI-Polri

Kedua, Hasto mendukung TNI-Polri harus netral pada kontestasi Pilpres 2024.

"Jadi kami setuju TNI dan Polri memang institusi negara yang memiliki peran besar dalam menjaga NKRI, sehingga harus netral," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa.

Hasto meminta agar kenetralan TNI-Polri tak boleh dikorbankan dengan ambisi orang per orang dengan motif politik.

"Jangan korbankan institusi TNI-Polri oleh ambisi orang per orang. Apalagi dengan motif untuk jabatan, dengan motif hal-hal yang terkait dengan politik praktis," ujarnya.

Menurutnya, sejauh ini masih ada yang salah mempersepsikan antara kapasitas Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan sebagai capres.

"Ini yang harus dibedakan, karena itulah kembali kami percaya bahwa TNI-Polri akan menjaga kewibawaan institusinya untuk netral. Jangan masuk dalam godaan politik praktis, ini yang paling penting," ucapnya.

Hasto juga mengomentari penganiayaan oleh sejumlah oknum TNI terhadap sukarelawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.

Ia menilai aksi penganiayaan tersebut merupakan tindakan tidak terpuji.

"Maka itulah kami mendesak Panglima TNI untuk segera mengusut tuntas, ini yang kami harapkan," ungkap Hasto.

Hasto juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga marwah demokrasi dengan sebaik-baiknya.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan