Jumat, 29 Agustus 2025

Pemilu 2024

Elektabilitas Parpol Pemilu 2024 Terbaru Versi 6 Lembaga Survei, Persaingan PDIP-Gerindra Kian Ketat

Elektabilitas partai politik (parpol) dalam Pemilu 2024 berdasarkan hasil survei terbaru sejumlah lembaga kian ketat. PDIP dan Gerindra saling salip.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/REZA ARIEF DARMAWAN
Partai politik peserta Pemilu 2024. Elektabilitas partai politik (parpol) dalam Pemilu 2024 berdasarkan hasil survei terbaru sejumlah lembaga kian ketat jelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas atau tingkat keterpilihan partai politik (parpol) dalam Pemilu 2024 berdasarkan hasil survei terbaru sejumlah lembaga kian ketat menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Berdasarkan hasil survei terbaru sejumlah lembaga menunjukkan bila partai politik yang duduk di parlemen yakni PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, PAN, dan PPP bersaing dan tingkat elektabilitasnya masih saling salip.

PDIP dan Gerindra terlihat bersaing ketat dalam menempati posisi puncak elektabilitas pada Pemilu 2024.

Di satu lembaga survei ada yang menempatkan PDIP di posisi puncak, tapi di lembaga survei lainnya ada yang menempatkan Gerindra di posisi puncak.

Kedua partai tersebut bersaing ketat mengingat keduanya merupakan partai utama pengusung Capres 2024.

PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 dan Gerindra mengusung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Tentunya hal itu akan mberikan efek ekor jas atau coat-tail effect.

Baca juga: Perbandingan Elektabilitas Parpol Menurut 7 Lembaga Survei di Awal 2023, PDIP Harus Waspada

Kemudian di posisi ketiga dan keempat, Golkar dan PKB bersaig ketat, Golkar sebagai partai pendukung Prabowo-Gibran kadang disalip PKB yang merupakan partai utama pendukung Anies-Muhaimin.

Begitu pun NasDem, PKS, dan Demokrat bersaing cukup sengit di papan tengah.

Kemudian di papan bawah ada PAN, PPP, PSI, dan Perindo harus berupaya lebih keras untuk mengamankan tiket di parlemen.

Sementara Partai Buruh, Partai Garuda, Partai Ummat, dan Partai Gelora masih cukup berat untuk bisa mendapat angka ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).

Berikut elektabilitas partai politik berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis sejumlah lembaga:

1. PDIP Unggul di Survei CSIS

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik, Rabu (27/12/2023).

Menurut suvei CSIS, elektabilitas PDIP unggul dari Gerindra dan Golkar.

Elektabilias PDIP berada pada angka 16,4 persen, disusul Gerindra 14,6 persen, Golkar 11,9 persen, dan PKS 11,8 persen.

Kemudian di posisi kelima ada PKB dengan elektabilitas 9,2 persen, NasDem 6,4 persen, PAN 5,2 persen, dan Demokrat 4,8 persen.

Sedangkan partai politik lainnya menurut Survei CSIS tidak lolos parlementery threshold di antaranya Perindo 1,5 persen, PSI 1,3 persen, Hanura 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, PBB 0,2 persen, selanjutnya PKN, Garuda, Ummat elektabilitasnya 0,1 pesen.

Baca juga: Elektabilitas Parpol Terbaru versi Survei CSIS: Gerindra Buntuti PDIP di Peringkat Teratas

Adapun survei dilakukan periode 13-18 Desember 2023.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka libatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.

Penarikan simple menggunakan metode Multistage Random Sampling.

Sample yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.

Sementara itu untuk margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Menurut survei CSIS pemilih yang belum menentukan pilihan serta pemilih yang masih bimbang cukup besar

Pemilih yang merahasiakan pilihan 5,9 persen dan pemilih yang belum menentukan pilihan 6,4 persen.

2. PDIP Unggul Versi Survei IPE

Lembaga riset dan survei Indonesia Political Expert (IPE) merilis hasil survei Selasa (2/1/2024).

Dalam hasil surveinya, elektabilitas PDIP unggul sebesar 23,80 persen.

Disusul Gerindra 17,80 persen, Golkar 12,70 persen, PKS 6,80 persen, PKB 6,60 persen, dan NasDem 5,10 persen.

Selanjutnya Demokrat 3,90 persen, PAN 3,60 persen, dan PPP 2,70 persen.

Sisanya Perindo, PSI, Hanura, Gelora, Ummat, PBB, Garuda dan Buruh berada di bawah angka 1 persen.

Kemudian pemilih yang tidak memberikan jawaban sebesar 11 persen.

Survei ini dilaksanakan pada rentang waktu periode Agustus 2023 hingga Januari 2024. Dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Teknik pengambilan sampel/responden dilakukan dengan metode random purposive, mulai dari pemilihan kecamatan, hingga responden di satuan KK (5KK) per lokus desa tersampling.

Kriteria responden warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih, terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), berusia 17 tahun dan telah menikah.

Jumlah responden 2.400 responden, sampling error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Surveyor IPE minimal telah menempuh jenjang pendidikan D3, berada di masing-masing kabupaten/kota dan telah dilatih terlebih dahulu untuk memastikan tingkat pemahaman terhadap tujuan dan materi survei. Masing-masing surveyor bertanggung jawab untuk 10 responden.

Uji validitas dan kontrol sebesar 20 persen dari responden dengan metode withness dan spot check.

3. PDIP Unggul Versi Survei PRC

Politika Research and Consulting merilis hasil surveinya Jumat (5/1/2024).

Menurut survei PRC, elektebilitas PDIP unggul dengan angka 17,7 persen, disusul Gerindra 14,2 persen, Golkar 13,2 persen, PKB 11,1 persen, dan PKS 10,3 persen.

Selanjutnya disusul Partai NasDem 8,8 persen, Demokrat 4,8 persen, PAN 4,1 persen, PPP 2,4 persen, dan PSI 1,6 persen.

Kemudian Partai Perindo 0,5 persen, Partai Ummat 0,5 persen, Hanura 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Buruh 0,2 persen.

sementara pemelih yang masih merahasikan atau belum menentukan pilihan 3,9 persen dan tidak tidak tahu 5,7 persen.

Survei ini digelar 20-27 Desember 2023 dengan responden berjumlah 1.200.

Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) minimal berusia 17 tahun.

Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan supervisi berlapis oleh supervisor pusat, koordinator area, koordinator lapangan, call check, dan tim cleaning.

Pemilihan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

4. Gerindra Unggul Versi Survei LSN

Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil surveinya, Kamis (4/1/2023).

Berdasarkan hasil survei LSN elektabilitas Gerindra unggul dengan 20,3 persen, disusul PDIP 18,5 persen, Golkar 10,2 persen, PKB 8,9 persen, Demokrat 8,7 persen, PKS 7,9 persen, NasDem 7,5 persen, PAN 4,1 persen, PPP 3,2 persen, Perindo 3,1 persen, PSI 3,1 persen.

Kemudian partai lainnya 2,1 persen.

sementara pemilih yang menjawa tidak tahu atau tidak memberikan jawaban sebesar 2,4 persen.

Survei diketahui dilaksanakan pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.

Survei melibatkan 1.420 responden dari dari 38 provinsi.

Para responden diambil secara acak sederhana.

Pengumpulan data survei dilakukan dengan metode telepon.

Adapun margin of error survei +/- 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

5. PDIP Unggul Versi Survei Indikator Politik

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya, Selasa (26/12/2023).

Hasil survei terbaru indikator menempatkan elektabilitas PDIP diposisi teratas dengan angka 19,1 persen, disusul Gerindra 18,2 persen, Golkar 9,3 persen, PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS 6 persen, PAN 4,5 persen, Demokrat 4,4 persen, PPP 2,8 persen, PSI 2,4 persen, dan Perindo 1,7 persen.

Sementara partai lainnya yang dibawah angka 1 persen di antaranya Ummat 0,8 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, Buruh 0,2 persen, Garuda 0,2 persen, dan PKN 0,1 persen.

Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 15,1 persen.

Survei diketahui dilaksanakan pasa 23-24 Desember 2023 dengan melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak.

Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional.

Adapun margin of error survei yakni +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

6. Gerindra Unggul Versi Survei Litbang Kompas

Litbang Kompas merilis hasil surveinya, Selasa (12/12/2023).

Bedasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas partai Gerindra bisa merangsak ke posisi pertama menyalip PDIP.

Diketahui berdasarkan Survei Litbang Kompas, pada Agustus 2023 elektabilitas Gerindra berada di posisi kedua dengan angka 19,9 persen.

Kemudian pada Desember 2023, elektabilitas naik sekira 3 persen menjadi 21,9 persen.

Berbanding terbalik dengan PDIP yang justru mengalami penurunan.

Tercatat elektabilitas PDIP pada Agustus 2023 sebesar 24,4 persen.

Tetapi pada Desember 2023, elektabilitasnya menurun cukup signifikan menjadi 18,3 persen.

Di posisi ketiga dan keempat, Golkar bersaing ketat dengan PKB.

Elektabilitas Golkar pada Desember 2023 tercapat berada pada angka 8,0 persen, atau meningkat sekira 0,8 persen dari Agustus 2023 yang mencatat hanya 7,2 persen.

Dengan peningkatan angka elektabilitas tersebut membuat Golkar berada di posisi ketiga berdasarkan survei Desember 2023.

Lain hal dengan PKB yang tergeser dari posisi ketiga oleh Golkar.

Pada Agustus 2023, elektabilitas PKB sebesar 7,6 persen dan pada Desember 2023 menjadi 7,4 persen.

Demokrat pun mengalami penurunan dari angka 7,0 persen menjadi 4,5 persen.

Selanjutnya NasDem pun menurun dari 5,9 persen menjadi 4,9 persen.

Begitu juga PKS dari 6,3 persen menjadi 4,5 persen.

Berbeda debfab PAN mengalami peningkatan dari 3,4 persen menjadi 4,2 persen.

PSI dari 0,8 persen meningkat menjadi 2,6 persen, dan PPP meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,4 persen.

menurut survei Litbang Kompas yang dirilis Desmber 2023, Perindo, Hanura, Partai Buruh, PBB, Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Gelora elektabilitasnya berada di bawah angka 2 persen.

Kemudian yang belum menentukan pilihan sebesar 17,3 persen.

Survei ini diikuti oleh 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

(Tribunnews.com/ kompas.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan