Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Singgung Cyber Security, Prabowo Sebut Perlu SDM Unggul, Banggakan Bangun 4 Fakultas Baru

Prabowo mengatakan perlunya SDM unggul dalam membangun cybersecurity. Ia pun membeberkan saat membangun empat fakultas baru.

TRIBUNNEWS/Purwanto
Tangkapan layar Youtube KPU RI saat Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berbicara pada debat ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Capres kali ini mengambil tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.Prabowo mengatakan perlunya SDM unggul dalam membangun cybersecurity. Ia pun membeberkan saat membangun empat fakultas baru. TRIBUNNEWS 

TRIBUNNEWS.COM - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menilai perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk membangun pertahanan siber atau (cyber security) bagi keamanan di Indonesia.

Dia mengatakan hal tersebut sudah dibuktikannya dengan membangung empat fakultas baru di Universitas Pertahanan (Unhan) yang berkaitan dengan cyber security.

“Tetapi yang nyata soal masalah AI (artificial intelligence), siber, teknologi tinggi dan sebagainya adalah SDM-nya, awaknya. Saya begitu jadi menteri, saya membentuk empat fakultas baru di bidang sains, teknologi, enginnering, dan mathematics.”

“Kita menyiapkan putra-putri kita untuk menguasai sains, teknologi, AI, untuk menguasai siber, “ katanya dalam debat capres ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Prabowo menegaskan bahwa dalam membangun cybersecurity tidak serta merta hanya membeli alatnya tetapi menyiapkan SDM untuk membangung sendiri pertahanan siber itu sendiri.

“Bukan barang yang kita beli. Kita harus kuasai sistemnya yang kita pegang. Menurut saya itu adalah inti dari masalah yang baik-baik saja,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo: Tanpa Kekuatan Militer, Bangsa Akan Dilindas Seperti di Gaza Sekarang Ini

Seperti diketahui, pernyataan Prabowo ini menjawab dari gagasan yang disampaikan oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Anies mengatakan bahwa serangan siber adalah ancaman yang nyata dan non-tradisional yang menjadi momok masyarakat Indonesia.

Sehingga, sambungnya, perlu adanya pembangunan struktur pertahanan siber yang serius dari pemerintah Indonesia.

“Tidak cukup dengan memberikan tugas pada sekelompok orang. Satu, membangun sistem komprehensif yang melibatkan seluruh lembaga termasuk seluruh masyarakat,” tuturnya.

Kemudian, Anies mengatakan perlunya pengadaan teknologi baru.

Selanjutnya, perlunya respons balik yang cepat  ketika ada serangan siber yang menyerang Indonesia.

“Mekanisme untuk merespons balik apabila terjadi kondisi serangan sehingga bisa memiliki kecepatan untuk recover, kembali dalam sistem siber itu,” katanya.

Sebagai informasi, debat ketiga kali ini mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri.

Adapun moderator kali ini adalah dua jurnalis dari MNC Group yaitu Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved