Selasa, 26 Agustus 2025

Pilpres 2024

TKN Tegaskan Pengancam Anies Baswedan Bukan Bagian Tim Kampanye Prabowo-Gibran

Pemasangan foto Prabowo Subianto di profil akun media sosial TikTok milik pelaku, tidak bisa diasumsikan sebagai bagian dari pendukung Prabowo-Gibran

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menegaskan pelaku pengancaman terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, tidak terkait dengan pasangan calon nomor urut 2. 

Meskipun, kata dia, akun media sosial pelaku pengancaman menggunakan foto profil Prabowo Subianto. 

Menurutnya, TKN telah menelusuri akun pelaku berinisial AWK (23) yang telah ditangkap polisi. Dia memastikan, pelaku bukan bagian tim kampanye Prabowo dan Gibran. 

"Bisa saja orang siapa pun yang mengambil nama atau foto Pak Prabowo, kami tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan (pelaku) karena itu terjadi secara hukum ya tidak ada kaitannya," kata Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Sabtu (13/1/2024). 

Habiburokhman mengatakan, di era digital seperti saat ini membuat akses terhadap teknologi informasi semakin mudah, termasuk dalam mengakses foto-foto seseorang. 

Baca juga: Ini Isi Pergub DKI Soal CFD yang Disebut Habiburokhman Tak Dilanggar Gibran Atas Aksi Bagi-bagi Susu

Karena itu, menurut dia, pemasangan foto Prabowo Subianto di profil akun media sosial TikTok milik pelaku, tidak bisa begitu saja diasumsikan sebagai bagian dari pendukung Prabowo-Gibran. 

"Bisa saja itu orang yang gak suka kepada Pak Prabowo lalu melakukan tindak dengan seolah mencantumkan foto Pak Prabowo," kata dia. 

Lebih lanjut, politikus Gerindra ini mengaitkan kasus tersebut dengan teori Kuda Troya, yakni kemungkinan adanya seseorang yang menyamar sebagai bagian dari kelompok tertentu dengan maksud untuk menjatuhkan musuh. 

"Peristiwa ini jangan dijadikan untuk memfitnah pihak tertentu, karena gampang memverifikasi sebuah peristiwa pidana itu gampang, tangkap pelakunya ditanyakan apa motifnya kapan dilakukan akan terungkap secara jelas," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Habiburokhman mengimbau masyarakat, terutama pendukung paslon nomor urut 2 untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. 

Ia mengingatkan publik agar tidak mudah meluapkan emosi, apalagi menulis kalimat-kalimat bernada ancaman. 

"Kami serukan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Perbedaan sebesar apa pun jangan dijadikan alasan untuk meluapkan emosi yang akhirnya kontraproduktif," ujar Habiburokhman. 

Habiburokhman juga mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian yang mengusut dan menangkap pelaku. 

Menurutnya, segala bentuk upaya untuk mengganggu jalannya pesta demokrasi harus ditindak tegas agar cita-cita menghadirkan Pemilu 2024 yang riang gembira dapat terwujud.

Sebelumnya, pelaku pengancaman untuk menembak calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, AWK (23) mengakui kesalahannya.

Saat ini, tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jatim sedang mendalami motif pelaku yang ditangkap di Jember itu.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menyebut, AWK baru menjalani intrograsi awal.

"Informasi terkini penyidik yang menangani yang bersangkutan menyatakan benar dia yang mencuitkan (ancaman itu) dan akan diselidiki lebih lanjut," ungkap Sandi dalam konferensi pers, Sabtu (13/1/2024).

Sandi memaparkan dalam intrograsi awal, pelaku baru mengakui bahwa akun TikTok @calonistri71600 adalah miliknya.

Selain itu, AWK juga mengakui komentar bernada ancaman itu berasal dari ketikannya.

Pihaknya pun belum bisa memastika apakah yang bersangkutan terafiliasi palson atau parpol lain

"Sampai saat ini Alhamdulillah tidak ada terkait masalah itu informasi awal," tutur dia.

Pihaknya berharap, semua masyarakat bisa menahan diri untuk tidak menimbulkan kegaduhan di medis sosial menjelang pemilu 2024 ini.
 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan