Maruarar Sirait Keluar dari PDIP
Ganjar Sebut Ada Sesuatu di Balik Mundurnya Maruarar Sirait, PDIP akan Refleksi Diri
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengomentari soal mundurnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan (PDIP).
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengomentari soal mundurnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan (PDIP).
Ganjar menilai, ada sesuatu yang membuat pria yang akrab disapa Ara itu mundur dari PDIP.
Meski demikian, Ganjar tak mempermasalahkan pilihan Ara, ia tetap menghormati keputusan sahabatnya itu.
"Saya kira sebagai sebuah pilihan politik saya selalu menghormati karena itu individu ya."
"Tapi memang saya bersahabat sama Mas Ara ya, pasti ada sesuatu. Nah sesuatu yang tahu hanya Mas Ara sendiri," kata Ganjar di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024).
Hengkangnya Maruarar Sirait ini juga turut diikuti ratusan kader Taruna Merah Putih (TMP) Majalengka dari PDIP.
Ganjar mengatakan bahwa PDIP akan selalu melakukan evaluasi dan refleksi diri ketika menghadapi dinamika, termasuk mundurnya para kader partai.
"Kalau PDI Perjuangan itu hilang satu tumbuh seribu, karena kaderisasi berjalan dengan baik."
"Jadi saya selalu hormat, tapi kita juga melakukan refleksi diri di internal PDI Perjuangan," kata Ganjar.
Bagi Ganjar, mudurnya para kader ini merupakan dinamika politik yang biasa.
Namun, menurutnya, bukan sesuatu yang tak mungkin ada godaan-godaan yang diterima kader-kader tersebut sehingga berpindah haluan.
Baca juga: Maruarar Sirait Keluar dari PDIP, Budiman Yakin Tak Lama Lagi Banyak yang Ikut Migrasi
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun menduga, ada sejumlah alasan yang bisa saja jadi pertimbangan mundurnya kader-kader banteng moncong putih ini.
Pertama, ia mengingatkan soal ideologis, tentang pragmatis hingga materialistis.
"Maka ketika orang bersikap atas dasar apa kalian berpindah posisi? ideologiskah, pragmatis kah material kah. Hanya Mas Ara yang tahu, tapi saya menghormati," kata Ganjar.
Mundur dari PDIP, Maruarar Disambut Kubu Paslon 02
Hengkangnya Maruarar in pun disambut Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.
Budiman sendiri sudah lebih dahulu keluar dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dan bergabung dalam tim sukses Prabowo-Gibran.
Hanya saja untuk Maruarar belum menyatakan sikap politik perihal akan bergabung dengan kubu paslon 02 atau tidak.
Budiman meyakini tidak akan ada hambatan ideologi jika Maruarar Sirait gabung ke kubu Prabowo-Gibran.
"Saya kira kalau Bang Ara (sapaan Maruarar Sirait) ke 02 saya kira tidak ada hambatan secara ideologis," kata Budiman di kawasan Medan Merdeka Selatan, Kamis (18/1/2024).
Tak hanya itu, Budiman juga meyakini apa yang ditempuh Maruarar saat ini bukan hal yang mengejutkan.
"Menurut saya, kalau dari cara berpikirnya pak Maruarar yang saya kenal (keputusannya) tidak terlalu mengagetkan," ucap dia.
Terlebih kata mantan aktivis 98 itu, cara berpikir Maruarar dengan pasangan nomor urut 02 itu sebagian besar sama.
"Value-nya sama, soal starteginya, capaian-capaiannya, soal target-targetnya memang pak Prabowo mas Gibran ini adalah pasangan visioner dan strategic dalam value yang sama," ucapnya.

Sebelumnya 150 organisasi sayap PDIP menyusul langkah Maruarar Sirait dengan hengkang dari PDIP.
150 organisasi itu merupakan kader Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, TMP merupakan sayap PDIP untuk menggalang anak-anak muda untuk mengenal partai.
Hasto menilai mundurnya para kader adalah sebuah dinamika politik.
"Sehingga ketika di dalam bagian dalam proses itu ada yang mundur, ada yang tidak loyal itu adalah hal yang biasa, dinamika partai," kata Hasto, Rabu (17/1/2024).
Ia menjelaskan, PDIP selalu menghadapi berbagai dinamika, namun tetap berdiri kokoh melalui gerakan turun ke bawah dan kaderisasi.
Hasto mencotohkan ketika Laksamana Sukardi, Roy Binilang Bawatanusa Janis alias Roy BB Janis keluar dari PDIP, namun partai tetap kokoh.
"Dulu juga pernah ada beberapa Pak Laksamana Sukardi, Pak Roy BB Janis almarhum dan sebagainya (keluar dari PDIP). Terbukti partai tetap kokoh berdiri," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rizki Sansi Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.