Pilpres 2024
Pengamat Nilai Kunjungan Jokowi ke Jateng Tak Elok, sebut Ada Konflik Kepentingan untuk Citra Gibran
Pengamat politik Andreas Pandiangan menilai ada konflik kepentingan terkait citra Gibran dibalik kunjungan kerja Jokowi di Jawa Tengah.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Andreas Pandiangan memberikan pendapatnya mengenai polemik kunjungan kerja yang dilakukan Presiden Jokowi selama masa kampanye terbuka Pilpres 2024.
Diketahui Jokowi telah mengunjungi beberapa daerah di Jawa Tengah, di antaranya pada awal Januari Jokowi berkunjung ke Cilacap, Banyumas, dan Brebes.
Kemudian pada Senin (22/1/2024), Jokowi melakukan kunjungan ke Salatiga, Magelang, Temanggung, dan Wonosobo.
Terbaru, pada hari ini Selasa (23/1/2024), Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Grobogan, Blora, dan Kota Semarang.
Andreas menilai kunjungan Jokowi ke Jawa Tengah ini sebagai suatu hal yang tak elok dilakukan oleh seorang Presiden.
Pasalnya Jokowi akan membuat bingung masyarakat di tengah masa kampanye terbuka Pilpres 2024 ini.
Selain itu Andreas juga menilai kunjungan kerja Jokowi ini akan mengganggu proses jalannya demokrasi.
Sehingga menurut Andreas, kunjungan kerja Jokowi ini seharusnya ditunda dan dilakukan setelah pencoblosan Pilpres 2024.
"Sejak minggu kemarin kan kita memasuki kampanye terbuka, tampaknya seharusnya tidak dilakukan kunjungan itu ke daerah mana pun, bukan hanya Jateng," kata Andreas dilansir WartakotaLive.com, Selasa (23/1/2024).
Menurut dia, terlepas dari posisinya sebagai Kepala Negara yang berhak untuk menjumpai masyarakat, Jokowi mestinya mampu menahan diri.
Hal ini mengingat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Baca juga: Ulang Tahun ke-77 Megawati, Jokowi Kirim Buket Bunga Anggrek ke Teuku Umar, Ini Ucapannya
Lebih lanjut, Andreas menuturkan, secara sadar atau tidak sadar perilaku Jokowi tersebut bisa memunculkan konflik kepentingan.
Terutama kepentingan dalam membangun citra Gibran di Pilpres 2024.
"Di Pilpres Pak Jokowi sadar atau tidak sadar, orang sudah tahu ada konflik kepentingan, dalam hal ini citranya Gibran."
"Alangkah baiknya sebagai presiden tidak melakukan apa pun kunjungan ke daerah supaya bisa berjarak, harus berjarak," imbuh Andreas.
Tak hanya itu, kunjungan Jokowi akan mengurangi partisipasi masyarakat dalam rangkaian kampanye yang sudah dijadwalkan KPU.
Pasalnya, masyarakat mungkin cenderung ingin bertemu dengan Presiden.
"Di samping sebetulnya kalau Pak Jokowi dateng akan terjadi, orang bertemu ingin melihat, sementara kampanye terbuka dibagi menjadi zona-zona, Jateng hari ini partai apa, besok partai apa, dan seterusnya."
Baca juga: Kunker Jokowi Disebut Bisa Pengaruhi Citra Gibran di Jateng, Ganjar Tak Khawatir Suara Tergerus
"Akan sangat membingungkan masyarakat dan merepotkan petugas. Karena pertimbangannya Pak Jokowi punya kondisi conflict of interest," jelasnya.
Andreas menilai, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi yang relatif aman, bukan dalam kondisi bencana yang mengharuskan Presiden turun langsung ke lapangan.
Sehingga saat ini Jokowi tidak harus turun ke lapangan mengunjungi masyarakat di tengah masa kampanye.
"Kecuali memang ada kondisi seperti bencana yang memerlukan Pak Jokowi untuk ke lapangan, kalau ini kan normal-normal saja," pungkasnya.
Baca juga: Pengamat: Gibran Kangkangi Kritikan Jokowi Soal Debat Pilpres
Tak Cuma Jateng, Ini Lokasi Kampanye Ganjar yang Sama dengan Daerah Kunker Jokowi
Entah kebetulan atau tidak, lokasi kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowi dengan daerah kampanye capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kembali serupa.
Terbaru, Jokowi menyambangi Salatiga dan Magelang dalam kunker ke Jawa Tengah (Jateng) pada awal pekan ini.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo juga melakukan kampanye di Jateng pada pekan lalu.
Ini bukan pertama kali Jokowi berkunjung ke daerah yang baru saja didatangi oleh Ganjar Pranowo.
Baca juga: Isu Presiden Jokowi Ingin Bertemu Megawati, Begini Jawaban Istana dan TKN Prabowo-Gibran
Pada Desember 2023 lalu, Ganjar diketahui mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jokowi juga melakukan kunker di tempat yang sama.
Pernah juga saat Ganjar berkampanye di Kabupaten Demak dan Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan, Jokowi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
Adapun Jokowi mengawali kunjungan kerja di Jawa Tengah pada Senin (22/1/2024) dengan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga.
Jokowi meminta pelayanan di RSUD dipercepat agar antrean tidak memanjang.
"Saya tanyakan tadi apakah ada pungutan, enggak ada. Apakah nginap pasien nginap di rumah sakit dibatasi juga tidak. Saya kira ini bagus, memang layanan masih antre. Itu yang perlu dipercepat," ucap Jokowi.
Baca juga: Prabowo Ungkap Ketegangan di Pilpres 2019 Sadarkan Dirinya untuk Rekonsiliasi dengan Presiden Jokowi
Jokowi mengatakan bahwa dalam tinjauannya tadi, para pasien menyebut antrean hanya berlangsung kira-kira setengah jam.
"Tapi di semua hampir sama, tadi saya tanyakan baru 30 menit belum berjam-jam. Saya kira masih baik," kata dia.
Jokowi lalu mengungkapkan bahwa adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS Kesehatan untuk kelas tertentu sudah sangat membantu masyarakat mengakses pengobatan.
"Kita tahu Kartu Indonesia Sehat kita, KIS itu sudah diberikan kurang lebih 96 juta. Dan yang ikut BPJS sekarang ini sudah 267 juta. Sudah 95 persen lebih sedikit ikut."
"Saya kira itu sangat bagus, saya kira semakin kesini pelayanan terus diperbaiki. Itu yang kita harapkan," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Instruksikan Menteri PANRB Matangkan Skenario Pemindahan ASN ke IKN
Respons Ganjar
Ganjar Pranowo merespon soal kunjungan kerja (Kunker) Presiden Joko Widodo di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan, terkait kunker Presiden Jokowi itu, dirinya tak merasa dibuntuti.
"Saya nggak buntuti siapa-siapa. Dan saya tidak merasa dibuntuti," kata Ganjar kepada awak media di Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Ia menegaskan kunjungan beberapa lokasi ke Jawa Tengah sudah dijadwalkan sebelumnya. Selesaikan titik-titik yang belum dikunjungi.
"Jadi karena kami harus menuntaskan beberapa titik yang ada di Jawa Tengah. Kami harus komunikasi dan ada pesan-pesan khusus untuk teman-teman partai yang ada di daerah," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengamat: Ada Konflik Kepentingan untuk Citra Gibran, Kunker Jokowi ke Jateng harus Distop.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhammad Zulfikar)(WartakotaLive.com/Rusna Djanur Buana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.