Jumat, 15 Agustus 2025

Pilpres 2024

Bupati Gus Muhdlor Ikutan Dukung Prabowo-Gibran saat Masuk Lingkaran Kasus, Akankah Lolos dari KPK?

Ali memastikan KPK akan memproses hukum siapapun sepanjang memenuhi alat bukti. Dan KPK tidak memandang pilihan politik atau dukungan ke capres

TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Gus Muhdlor minta maaf terkait proyek pembangunan flyover Aloha yang dijadwalkan tuntas pada April 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali baru-baru ini mendeklarasikan diri mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Padahal, sebelumnya Gus Muhdlor, sapaan Muhdlor Ali, sempat memberikan dukungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, untuk maju di Pilpres 2024. 

Dukungan kepada Prabowo-Gibran itu disampaikan Gus Muhdlor di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Jawa Barat, Kamis 1 Februari 2024.

Adapun deklarasi tersebut dilakukan Gus Muhdlor setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) hingga penggeledahan di rumah dinasnya terkait kasus pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah.

Lalu apakah manuver politik itu akan membuat Gus Muhdlor selamat dari KPK?

Juru Bicara KPK Ali Fikri menegaskan bahwa pihaknya tidak tercampuri urusan politik seseorang.

Kendati, kata Ali, KPK memahami situasi politik saat ini.

"Kami tegaskan KPK fokus pada persoalan hukum yang artinya berbicara soal kecukupan alat bukti dalam penyidikan yang sedang berjalan," kata Ali kepada wartawan, Sabtu (3/1/2024).

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Ali memastikan KPK akan memproses hukum siapapun sepanjang memenuhi alat bukti. 

Dan KPK tidak memandang pilihan politik atau dukungan ke capres tertentu.

"Kami tidak ada urusan soal perpolitikan ya. Walaupun kami paham saat situasi di tahun politik ini. Siapapun sepanjang bukti lengkap turut terlibat pasti diproses hukum," tandasnya.

Kasus Korupsi di Sidoarjo, Sang Bupati Lolos OTT KPK

KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemkab Sidoarjo.

Perkara ini diawali dari giat operasi tangkap tangan atau OTT KPK di Sidoarjo, Jawa Timur pada 25 Januari 2023.'

Dari 11 orang terjaring OTT saat itu, KPK hanya bisa menjerat satu orang sebagai tersangka yakni Kasubag Umum BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati.

Baca juga: Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo, KPK Sita Mobil dan Uang Asing

Sebenarnya, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor masuk ke dalam daftar orang yang dicari saat OTT hari itu. Namun, keberadaannya saat itu tidak ditemukan sehingga tidak turut diangkut pihak KPK.

KPK telah memanggil Gus Mudhlor untuk menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta pada 2 Februari 2024. Namun, sang bupati dengan gelar Gus itu mangkir.

Namun, tak lama kemudian, Gus Mudhlor justu kedapatan mengikuti upacara HUT Kabupaten Sidoarjo hingga hadir dalam deklarasi dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran.

Kasus yang menjerat Kasubag Umum BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati hingga menyeret nama bupati Gus Mudhlor itu sendiri berkaitan dugaan korupsi terkait potongan dana insentif pajak diperuntukkan untuk kebutuhan Bupati Sidoarjo dan Kepala BPPD.

Besaran pendapatan pajak BPPD Sidoarjo di tahun 2023 sejumlah Rp1,3 triliun. 

Atas perolehan tersebut, ASN di BPPD mendapatkan dana insentif. 

Kasubag Umum dan Kepegawaian Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPBD) Sidoarjo Siska Wati mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (29/1/2024). KPK resmi menahan Siska Wati yang terjaring operasi tangkap tangan (ott) terkait kasus dugaan pemotongan dan pemberian uang ke pegawai negeri terkait pajak daerah di Sidoarjo dengan mengamankankan uang sebesar Rp 69,9 juta dari total Rp 2,7 miliar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kasubag Umum dan Kepegawaian Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPBD) Sidoarjo Siska Wati mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (29/1/2024). KPK resmi menahan Siska Wati yang terjaring operasi tangkap tangan (ott) terkait kasus dugaan pemotongan dan pemberian uang ke pegawai negeri terkait pajak daerah di Sidoarjo dengan mengamankankan uang sebesar Rp 69,9 juta dari total Rp 2,7 miliar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menurut KPK, Siska Wati secara sepihak memotong dana insentif tersebut.

Terdapat potongan sebesar 10 persen sampai dengan 30 persen dari para ASN di lingkungan BPPD Kabupaten Sidoarjo. 

Khusus tahun 2023, Siska menerima potongan dana insentif sebesar Rp2,7 miliar.

Siska Wati dijerat Pasal 12 huruf f UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Sekilas Profil Ahmad Mudhlor Ali

K H Ahmad Muhdlor Ali S.IP atau akrab dipanggil Gus Muhdlor lahir di Sidoarjo, Jawa  Timur pada 11 Februari 1991.

Gus Muhdlor merupakan anak keenam dari tokoh NU KH Agoes Ali Masyhuri. Sang ayah adalah Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat.

Sebelum menjadi Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor aktif dalam kepengurusan GP Ansor Sidoarjo. Ia juga merupakan Direktur Pendidikan Ponpes Bumi Shalawat.

Ia bergabung dengan PKB dan diduetkan dengan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sidoarjo, Subandi, sebagai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo pada Pilkada Sidoarjo 2020.

Gus Mudhlor dan Subandi akhirnya terpilih dan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo pada 26 Februari 2021.

Belum lama memimpin Sidoarjo, terkini Gus Mudhlor dan Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Ari Suryono masuk dalam lingkaran kasus dugaan suap pemotongan pegawai BPBD Kabupten Sidoarjo yang ditangani KPK.

Bersamaan kasus masih berjalan, Gus Mudhlor justru deklarasi mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024.

Ketua Umum PKB yang juga Calon Wakil Presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengambil sikap atas manuver politik kadernya itu.

Ia menyatakan, dengan mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. maka Gus Mudhlor otomatis keluar dari PKB.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan