Minggu, 28 September 2025

Pilpres 2024

Cak Imin Sangsi Ahok jadi 'Kuda Putih' Jokowi: Dia Tolak Gibran

Ketua Umum PKB itu mengatakan narasi Ahok sebagai kuda putih Jokowi bukan urusannya. 

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Reza Deni
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Ponpes Darul Karoma, Solo, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024).  

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyangsikan kabar di media sosial yang menyebutkan politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai 'Kuda Putih' Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Cak Imin tak sependapat dengan anggapan tersebut

"Dari awal, Ahok konsisten menolak dinasti," kata Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (5/2/2024).

Ketua Umum PKB itu mengatakan narasi Ahok sebagai kuda putih Jokowi bukan urusannya. 

"Tapi, saya melihat Ahok dari awal konsisten menolak Gibran dan menolak dinasti," ujarnya.

Sebutan kuda putih itu ramai di media sosial, lantaran Ahok dianggap sengaja ditempatkan okowi guna mencegah paslon capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD bergabung dengan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), jika Pilpres 2024 berlangsung dalam dua putaran.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo selaku capres nomor urut 3 dan diusung koalisi PDIP juga meragukan kabar itu.

Baca juga: Megawati Lawan Dua Jenderal, Kritik Netralitas TNI, Polri, ASN di Pemilu 2024

Ganjar mengatakan, semua bisa berasumsi termasuk isu Ahok sebagai kuda putih Presiden Jokowi.

"Ya semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi," kata Ganjar saat ditemui seusai kampanye akbar di BSCC DOME, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).

Namun, dia menegaskan, Ahok merupakan sahabatnya. Dia meyakini mantan Gubernur DKI Jakarta ini memiliki nilai-nilai dalam berjuang.

"Tapi Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai. Nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur," ujar Ganjar.

Baca juga: BREAKING NEWS: TKN Temukan Dugaan Ribuan Surat Suara di Malaysia Tercoblos Ganjar-Mahfud

Ganjar lalu mengungkit ketika Ahok dijebloskan ke penjara karena kasus penistaan agama pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Setelah keluar dari penjara, kata dia, Ahok pun ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) dengan gaji yang cukup besar, namun dia keluar karena nilai.

"Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, dan kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu, lalu dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai," tutur Ganjar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan